Langsung ke konten utama

Perkuat Pengawasan, Pupuk Indonesia Gencarkan Digitalisasi Kios di Jatim



 Dalam rangka mendukung dan memperkuat pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi melalui digitalisasi, PT Pupuk Indonesia (Persero) memberi apresiasi kepada petugas lapang perusahaan, distributor, dan pengecer pupuk bersubsidi atas keaktifannya dalam peningkatan customer experience penggunaan aplikasi REKAN Distributor, REKAN Kios, dan Markisa.

Pupuk Indonesia menyebutkan, digitalisasi transaksi dan stok di tingkat distributor dan pengecer resmi pupuk bersubsidi dapat menjadi cara efektif untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan aplikasi REKAN. Lewat aplikasi ini, Pupuk Indonesia dapat mengetahui ketersediaan stok di kios resmi hingga pupuk tersebut telah diterima oleh petani.

SVP PSO Wilayah Timur Pupuk Indonesia, Muhammad Yusri mengatakan bahwa aplikasi Rekan telah diimplementasikan pada kios pupuk lengkap (KPL) di Provinsi Bali pada Juli 2022 dan wilayah lainnya termasuk Jawa Timur sebagai pilot project.

“Alhamdulillah aplikasi Rekan sudah diadopsi Kementerian Pertanian di Provinsi Bali sebagai project Bersama Kementerian Pertanian, dan sebagai upaya peningkatan customer experience dilakukan juga uji coba di Provinsi Jawa Timur” demikian ungkap Yusri di Surabaya, 

Yusri mengungkapkan ada banyak manfaat aplikasi Rekan, melalui aplikasi REKAN, Pupuk Indonesia nantinya juga dapat memantau jumlah stok pada kios secara real time, mampu beroperasi secara offline pada wilayah terpencil, dan berbagai keunggulan lainnya

Pengembangan sistem digital lahir dari program Transformasi bisnis Pupuk Indonesia, selain digital yang memberikan peningkatan customer experience, perusahaan juga perlu meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Peningkatan pelayanan ini dengan monitoring aktivitas dan tracking petugas lapangan dalam kunjungan ke distributor, dan Kios melalui aplikasi Markisa (Market Insight and Salesperson Application).

“Markisa digunakan untuk mendigitalisasi laporan kegiatan dan aktivitas petugas di lapangan sehingga diharapkan petugas lapang dapat lebih efektif dalam melakukan pembinaan kepada distributor dan kios,” ungkap Yusri, dalam siaran persnya.

Pada kesempatan ini, selain memberikan apresiasi kepada petugas lapang perusahaan dan jaringan penyaluran pupuk bersubsidi, juga dilakukan sosialisasi kepada Distributor dan Pengecer pupuk bersubsidi terkait kebijakan pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomo 04 Tahun 2023 dimana menggantikan Permendag sebelumnya nomor 15 Tahun 2013.

Salah satu poin utama perubahan peraturan tersebut adalah bahwa PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai holding 5 (lima) produsen pupuk bersubsidi PT Pupuk Indonesia (Persero) yang akan melakukan konttrak dengan Distributor pupuk bersubsidi atas nama Produsen. Permendag 04 Tahun 2023 ini turut menguatkan kebijakan sentralisasi penyaluran pupuk bersubsidi dang program Singke Responsibility.

“Dengan aturan baru ini, kami harapkan seluruh jaringan penyaluran kami mengetahui perubahan-perubahan yang berkaitan dengan penyaluran pupuk bersubsidi. Pupuk Indonesia terus mendukung kebijakan-kebijakan yang telah diamanatkan Pemerintah,” ungkapnya.

Sumber: https://www.republika.co.id/berita/rozcol423/perkuat-pengawasan-pupuk-indonesia-gencarkan-digitalisasi-kios-di-jatim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...