Langsung ke konten utama

Keren, Perpusda Gunungkidul Beri Layanan Digital



 Perpusda Gunungkidul makin keren. Dinas Perpustakaan Daerah (Perpusda) Gunungkidul saat ini memberikan pelayanan perpustakaan digital atau e-library.

Kepala Dinas Perpusda Gunungkidul Kiswara menyebut perpustakaan digital atau e-library melalui aplikasi e-Perpusda Gunungkidul terdapat 5.000 buku bacaan.

"Perpustakaan digital ini dalam rangka peningkatan literasi pendidikan anak di Gunungkidul sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi," kata Kiswara di Gunungkidul, Selasa (24/1/2023).

Kiswara menyebutkan, koleksi bacaan bisa menjadi referensi pembelajaran untuk pengayaan ilmu pengetahuan. 

"Aplikasi yang dikembangkan tahun lalu terus disosialisasikan secara masif. E-Perpusda Gunungkidul bisa dimanfaatkan seluruh masyarakat, baik itu kepada pustakawan maupun peserta didik," ujarnya.

Kiswara menyebutkan Dinas Perpustakaan memiliki tantangan mengubah kultur dari pembaca konvensional menjadi pembaca digital. "Ke depan kami akan menambah koleksi bacaan dan melengkapi fitur," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Gunungkidul Nunuk Setyowati berharap seluruh sekolah di wilayah itu dapat memanfaatkan transformasi digital yang saat ini sedang berlangsung. "Salah satunya melalui penerapan perpustakaan digital di sekolah," ucapnya.

Nunuk mengatakan era digital seperti sekarang muara pembelajaran terfokus pada kenyamanan peserta didik dalam memperoleh ilmu.

Selain melalui pembelajaran di kelas, banyak peserta didik memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.

"Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi bagi perpustakaan dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap eksistensi perpustakaan itu sendiri, sebab peserta didik dapat memperoleh informasi lebih mudah tanpa harus pergi ke perpustakaan," ujarnya.


Sumber: https://yogya.inews.id/berita/keren-perpusda-gunungkidul-beri-layanan-digital/2


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...