Langsung ke konten utama

Dorong Pertumbuhan Bisnis - Prodia Bakal Buka Dua Cabang Baru di 2023



  Perluas layanan guna mendorong pertumbuhan bisnisnya, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menargetkan untuk membuka sekitar dua cabang baru pada tahun ini. Cabang baru tersebut akan dibuka di wilayah Jabodetabek dan luar Jabodetabek.”Untuk pembukaan outlet 1-2 cabang mandiri, lokasi cabang mandiri sekitar Jabodetabek dan luar Jabodetabek," kata Direktur Bisnis dan Marketing Prodia Widyahusada, Indriyanti Rafi Sukmawati di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, kedua cabang tersebut akan dibuka pada kuartal I dan III 2023. Selain itu, Prodia Widyahusada ingin fokus melakukan transformasi digital."Untuk tahun ini lebih fokus ke digital, aksesibilitas akan lebih luar, dari physical akses sedikit, karena fokus digitalisasi, itu jadi fokus kita. Kita berharap dari digitalisasi bisa lebih memudahkan akses ke Prodia," ujar Indriyanti.

Di sisi lain, Prodia juga sedang menjajaki kerja sama dengan dua sampai dengan tiga rumah sakit. Kemudian, Prodia juga melakukan kerja sama dengan sekitar 20 klinik.  "Untuk kerja sama rumah sakit ada dua sampai dengan tiga rumah sakit, jadi Prodia ada di rumah sakit,"jelasnya.

Di sisi lain, Prodia juga optimistis menatap kinerja 2023 melalui transformasi digital. Dengan demikian, Prodia memproyeksikan pertumbuhan pendapatan dan laba dua kali dari pertumbuhan Indonesia. Saat ditanya apakah pertumbuhan pendapatan dan laba mencapai 10%, Indriyanti menegaskan sekitar angka tersebut."Kita harus tumbuh jelas, 2021 kita tumbuh bagus, 2022 dibilang satu base yang baru, Covid-19 2023 Sudah enggak ada, kita selalu mengacu pertumbuhan mengikuti CAGR biasanya Prodia ikuti berapa pertumbuhan ekonomi indonesia, biasanya kita double dari pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar dia. 

Sementara Direktur Utama Prodia Widyahusada, Dewi Muliaty mengemukakan terdapat peluang dividend payout ratio (DPR) untuk tahun buku 2022 berada di kisaran 50—60% dari laba bersih. Pada tahun buku 2021, rasio pembagian dividen PRDA mencapai 60,01% dengan besaran mencapai Rp397,83 per saham. “Saya rasa bisa sekitar 50—60%. Namun kami punya patokan minimal 30 persen dan major shareholder kita cukup baik jadi kami harapkan kalau memungkinkan kurang lebih sama dengan rekor pada tahun sebelumnya,”ungkapnya.


Sumber: https://www.neraca.co.id/article/174851/dorong-pertumbuhan-bisnis-prodia-bakal-buka-dua-cabang-baru-di-2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...