Langsung ke konten utama

Wagub NTB Dukung Penuh Akselerasi Digitalisasi Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak melalui BUNDA App

 


Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd menghadiri diskusi bertajuk “Digi-Health: Transformative Action Toward a Digital Health Ecosystem For Optimized Maternal, Newborn and Child Health in NTB and Beyond”, yang diselenggarakan oleh SUMMIT Institute for Development (SID) di Hotel Lombok Astoria Mataram,

Didaulat membuka diskusi, Ummi Rohmi menyampaikan apresiasi atas lahirnya Aplikasi Bunda bentukan SID tersebut sekaligus menjadi kebutuhan penting dan strategis.

“Karena saya lihat aplikasi ini sangat membantu dalam men-track kondisi ibu-ibu hamil kita, sehingga memperkuat apa yang telah dilakukan di NTB dengan program revitalisasi posyandu keluarga berbasis dusun,” tuturnya.

Permasalahan kesehatan di NTB menjadi streesing Wagub yang harus menjadi fokus utama dalam pembangunan. Oleh karena itu, maka kerjasama yang baik perlu ditingkatkan lagi kedepan dalam mewujudkan generasi yang sehat saat anak dilahirkan.

Dalam pada itu, Asisten II Setda Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A., mengatakan, bahwa sejauh pengamatannya selama ini tantangan dari BUNDA App tersebut yaitu bagaimana aplikasi itu bisa bridging dengan aplikasi Kementerian Kesehatan, salah satunya Sistem Peduli Lindungi.

“Hal ini perlu supaya aplikasinya terhubung dengan laporan-laporan yang ada, sehingga teman-teman di Puskesmas tidak lagi mengisi banyak aplikasi untuk membuat laporan,” pintanya.

Senada dengan Wagub NTB dan Asisten II, Kadis Kesehatan Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS, pun mengingatkan bahwa kedepan persoalan kesehatan semakin kompleks seraya menyebut persoalan akan didominasi oleh penyakit tidak menular sebanyak hampir 60% lebih dalam kurun 10 tahun.

“Kita di kesehatan memang sudah sejalan dengan Kemenkes memperkuat hulu dan hilir. Secara teknis dengan senang hati kami nantinya akan mempermudah koordinasi dan implementasi di kab/kota. Kami lihat program ini tentunya sangat bermanfaat,” terang Kadikes NTB ini.

Sementara Senior Research Officer SID, Yuni Dwi Setiyawati, memaparkan bahwa Yayasan Institut Pengembangan Suara Mitra atau yang lebih dikenal dengan SUMMIT Institute for Development (SID) merupakan yayasan yang memiliki komitmen untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak melalui intervensi yang melibatkan masyarakat secara aktif.

Diketahui, sejak tahun 2017 SID di NTB bergerak dibidang riset dan pengembangan sumberdaya yang aktif mengajak masyarakat untuk turut terlibat sekaligus meningkatkan SDM, salah satunya dengan pendekatan berbasis teknologi menggunakan suatu platform yang disebut BUNDA App.

“Aplikasi ini akan men-tracking apakah ada Ibu Hamil yang membutuhkan tindakan lebih lanjut, apakah mendapatkan pelayanan yang lengkap, apakah kondisinya anemia atau kurang gizi dengan laporan bulanan secara realtime,” jelas Yuni.

Diingatkannya, bahwa tantangan IHS dari perspektif pelayanan kesehatan primer khususnya Puskesmas adalah begitu banyaknya aplikasi, username, dan password yang berbeda yang membuat Nakes perlu mengalokasikan lebih banyak waktu menginput data.

“Dengan adanya platform SATUSEHAT, Nakes tidak perlu lagi menginput data berulang pada aplikasi yang berbeda, cukup mengisi satu aplikasi yang secara otomatis terhubung dengan aplikasi kesehatan lainnya,” jelas Aisyah.

Platform SATUSEHAT telah terintegrasi dengan 10 ribu lebih Puskesmas, 5 ribu lebih Dokter Umum, 3 ribu Rumah Sakit, 11 ribu lebih Klinik, 1.400 Laboratorium dan 30 ribu lebih Farmasi.

Ditambahkan IT Strategy & Governance Expert, Farizan Ramadhan yang turut berpartisipasi sebagai salah satu supporter pengembangan kolaborasi Bunda App dan SATUSEHAT sehingga terintegrasi dengan regulasi yang ada di Indonesia.

Sumber: https://utarapost.net/2023/01/17/wagub-ntb-dukung-penuh-akselerasi-digitalisasi-pelayanan-kesehatan-ibu-dan-anak-melalui-bunda-app/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengubah blog menjadi mesin uang

You probably know that while visits are nice, leads, well, are so much nicer. Simply put, blogging for the sake of driving more traffic to your website doesn’t cut it any more. You need to find a way to monetize your content. The real value lies in the ability to take this traffic and convert it into real leads, and eventually revenue, for your company. >  Learn how to monetize your content with Roojoom Back in 2014, HubSpot’s research found that marketers who prioritize blogging are  13 x more likely  to enjoy positive ROI. Not surprisingly, the same report found that marketers’ top two business concerns are increasing the number of leads generated, and turning those leads into customers. Once you’ve set your priorities straight, and start blogging at least once a week – if not twice or three times, it’s time to create a clear conversion path from your blog. This will help ensure that any top-of-the-funnel visitors can easily see what the next step is for th...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Tren Penggunaan AI di Indonesia

  Artificial Intelligence kini menjadi topik pembicaraan banyak orang berkat popularitas Generative AI (GAI) seperti   Midjourney   dan   ChatGPT . Namun, sebenarnya, AI sudah digunakan sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Selain itu, AI juga digunakan di berbagai bidang, dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Di game, AI biasanya digunakan untuk menampilkan perilaku manusiawi dan responsif pada Non-Player Characters alias NPCs. Tak berhenti sampai di situ, AI kini juga bisa bermain game, layaknya manusia. Di 2017, AlphaGo buatan DeepMind berhasil mengalahkan pemain Go nomor satu di dunia,  Ke Jie . Sementara di 2019, OpenAI Five berhasil mengalahkan para pemain Dota 2 yang pernah menjadi juara dunia. Untuk mengetahui tren penggunaan AI di Indonesia, saya mengobrol dengan  Adhiguna Mahendra , Chief of Business, Product, and AI Strategy, Nodeflux. Awal Penggunaan AI di Indonesia Sebenarnya, AI sudah mulai digunakan di Indonesia sejak era 1980-an, u...