Langsung ke konten utama

UMKM Belum Konsisten Manfaatkan Platform Digital, Ada Apa?



 Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dinilai masih belum konsisten memanfaatkan platfrom digital, termasuk di dalamnya layanan pembayaran digital. Masih banyak pelaku UMKM yang sudah mencoba digitalisasi kembali ke pembayaran konvensional atau tunai.

President and CEO Accion, Michael Schlein mengungkapkan, bahwa berdasarkan survei Corporate Finance Institute (CFI) penggunaan uang elektronik oleh UMKM meningkat pada masa pandemi Covid-19.

"Namun, kemudian menurun pada paruh kedua tahun 2021. Beberapa beralih kembali kembali ke uang tunai. Hanya 10% UMKM di Indonesia, India, dan Nigeria yang melaporkan penjualan di platform digital, dan adopsi ini tidak konsisten," ungkap dia dalam BRI Microfinance Outlook 2023 di Jakarta,

Schlein mengungkapkan, adopsi digital tidak mudah dilakukan bagi kalangan UMKM karena mereka tak mampu bersaing dengan pelaku usaha besar yang juga menyediakan layanan secara online. Di samping itu, adanya risiko fraud turut menjadi tantangan adopsi teknologi digital bagi pelaku UMKM.

"UMKM yang cenderung tidak menggunakan layanan keuangan formal dan bertransaksi melalui smartphone yang sebagian menjelaskan dampak yang lebih parah yang mereka alami selama pandemi. Penipuan telah meningkat secara signifikan dan ketakutan akan penipuan adalah salah satu alasan orang ragu untuk beralih ke digital," tegas dia. 


Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20230126155915-17-408507/umkm-belum-konsisten-manfaatkan-platform-digital-ada-apa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...