Langsung ke konten utama

Bersama Kemenparakraf, GoTo Digitalisasi UMKM-Masifkan Lapangan Kerja



Sebagai ekosistem digital terbesar di Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) terus mendorong para pelaku ekonomi kreatif, termasuk UMKM dan content creator di berbagai daerah untuk berekspansi ke dalam ekosistem digital. Salah satunya melalui kolaborasi bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Hal ini diwujudkan lewat peran aktif GoTo dalam berbagai program strategis Kemenparekraf, diantaranya program Kajian Ekonomi dan Apresiasi Karya Indonesia (AKI). Tak hanya itu, GoTo turut mendukung transformasi digital pelaku ekonomi kreatif melalui layanan pesan antar GoFood, layanan pembayaran elektronik GoPay serta layanan livestreaming interaktif GoPlay.

"Sebagai penggerak roda perekonomian Indonesia, UMKM dan pelaku ekonomi kreatif memiliki memiliki peran besar dalam menyerap tenaga kerja. Melalui partisipasi aktif GoTo di dalam program Kajian Ekonomi dan Apresiasi Kreasi Indonesia yang diinisiasi oleh Kemenparekraf, GoTo berkomitmen menjadi andalan mitra usaha di berbagai daerah untuk mengembangkan usahanya," ujar Chief of Public Policy and Government Relations GoTo Shinto Nugroho.

Shinto menjelaskan kerja sama GoTo dan Kemenparekraf sekaligus menjadi salah satu bentuk nyata kemitraan yang konkret dan berkelanjutan. Hal ini juga sejalan dengan fokus GoTo bagi pengembangan bisnis dengan memaksimalkan strategi hyperlocal, serta menyediakan layanan bernilai tambah untuk membantu mitra usaha mengembangkan bisnis.

"Kerja sama GoTo dengan Kemenparekraf akan mendorong pertumbuhan usaha kuliner, kriya, fesyen, musik, dan film di berbagai daerah. GoTo juga menyediakan pelatihan bagi UMKM dan content creator agar dapat menggunakan ekosistem digital untuk pengembangan dan ekspansi bisnis mereka kedepannya," ucapnya.

Lebih lanjut, Shinto mengungkapkan keberadaan dan jangkauan ekosistem GoTo mampu berkontribusi terhadap sekitar lebih dari 2% dari pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia. GoTo juga melayani hampir dua pertiga konsumsi rumah tangga di Tanah Air.

Inisiatif ini, ungkap Shinto, sejalan dengan target Kemenparekraf untuk membuka 1,1 juta lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sepanjang 2022.

"Sejalan dengan semangat #BangkitBersama, GoTo mengajak seluruh masyarakat, termasuk pelaku industri kreatif di daerah untuk tetap optimistis dan semangat untuk dapat bertumbuh melalui berbagai program dan inovasi teknologi yang disediakan ekosistem GoTo. Kami berharap kerja sama ini dapat menciptakan mitra usaha yang berjaya, berdaya, dan berkontribusi pada ekonomi lokal bahkan nasional," ucapnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat pengumuman kerjasama Juli lalu mengatakan kolaborasi dengan platform digital dapat menciptakan peluang usaha, membangkitkan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Sandiaga menjelaskan Kemenparekraf dan GoTo sudah menyusun program yang berorientasi pada pemulihan perekonomian Indonesia. Selain itu, GoTo juga secara konsisten telah memberikan ragam pelatihan dan edukasi bagi pelaku usaha dan content creator.

"Kemenparekraf bersama GoTo saat ini fokus merancang program yang berorientasi pada pemulihan perekonomian Indonesia. Terutama untuk beradaptasi memasuki tatanan ekonomi baru, dalam rangka transformasi masa pandemi menuju endemi," tuturnya.

Sumber: https://www.antaranews.com/berita/3349296/digitalisasi-turunkan-70-persen-keluhan-karyawan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...