Langsung ke konten utama

Peran Layanan Keuangan Dalam Gaya Hidup Digital



 Dengan beragam kemajuan teknologi yang menghasilkan berbagai inovasi digital, masyarakat perlahan mulai dan/atau telah beradaptasi dengan gaya hidup digital (digital lifestyle termasuk dalam hal mengakses layanan keuangan.

Kondisi ini pun menjadi perhatian para perusahaan asuransi dalam menyediakan kemudahan akses bagi nasabah. Salah satu upayanya ditempuh dengan menerapkan digital onboarding dalam keberlangsungan usaha. Di Indonesia, digital onboarding berpotensi besar untuk semakin banyak digunakan, setidaknya karena tiga faktor

Pertama, generasi melek teknologi semakin bertumbuh.

Kedua, pengguna internet di Indonesia semakin bertambah—tembus 210 juta dari data survei terakhir per Juni 2022.

Ketiga, telah hadir Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang dapat mempercepat adopsi pembayaran elektronik dan meningkatkan interkoneksi dalam saluran transaksi. Pemanfaatan digital onboarding tersebut telah menghasilkan berbagai inovasi digital yang berkontribusi terhadap pertumbuhan industri asuransi.

Sejalan dengan ini, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan[4] bahwa tantangan industri asuransi ke depannya akan kian meningkat dan dinamis seiring perkembangan teknologi. Selain dengan inovasi digital, pertumbuhan industri dapat dimaksimalkan dengan kerja sama antarpemangku kepentingan.

Di sisi lain, ada pula target pemerintah terhadap tingkat inklusi masyarakat Indonesia sebesar 90% yang perlu dipenuhi pada 2024. Selain berkontribusi terhadap pertumbuhan industri asuransi dan target inklusi keuangan, tugas perusahaan asuransi yang tidak kalah penting ialah menjawab kebutuhan masyarakat akan solusi perlindungan dari berbagai risiko kehidupan.

Guna memenuhi ketiganya, Great Eastern Life Indonesia menggandeng Insurtech FUSE—sebagai pionir insurtech di Indonesia—dan PT Pialang Asuransi Indotekno untuk mendistribusikan produk Asuransi GREAT Pro Solution.

Asuransi GREAT Pro Solution kini tersedia di aplikasi FUSE Pro. Ketersediaan Asuransi GREAT Pro Solution tersebut menunjukkan adanya sinergi dengan memanfaatkan digital onboarding guna meningkatkan penetrasi asuransi dan tingkat inklusi keuangan.

Kerja sama ini pun merupakan wujud usaha Great Eastern Life Indonesia dan Insurtech FUSE dalam memperluas pasar asuransi jiwa melalui platform digital. Asuransi GREAT Pro Solution merupakan solusi perlindungan untuk situasi yang tidak terduga di masa depan, yang memberikan dukungan finansial yang diperlukan untuk keluarga. Produk asuransi ini pun dapat dilengkapi dengan dua opsi manfaat tambahan (rider), yaitu GREAT Pro Life—perlindungan jiwa dan GREAT Pro Critical—perlindungan terhadap risiko penyakit kritis. Preminya terjangkau, mulai dari Rp 2 juta per tahun, dengan manfaat perlindungan hingga Rp 1 miliar.

“Kerja sama penyediaan Asuransi GREAT Pro Solution dengan dua opsi manfaat tambahan ini sekaligus merupakan jawaban dari kebutuhan masyarakat yang memiliki kekhawatiran besar terhadap risiko kecelakaan, meninggal dunia, serta penyakit kritis. Great Eastern Life Indonesia selalu berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat itu,” ujar Daniel Herjun Putranto, Head of Group Insurance & Affinity Division Great Eastern Life Indonesia.

Employee Benefit Leader FUSE, Wendi Bimo Cahyo mengaku sangat senang bisa bekerja sama dengan Great Eastern Life Indonesia—perusahaan asuransi jiwa yang kuat dan berorientasi jangka panjang—untuk membantu mengembangkan dan mendistribusikan Asuransi GREAT Pro Solution.

Produk ini akan dipasarkan oleh lebih dari 80 ribu tenaga pemasar/ partner Fuse yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan menggunakan aplikasi FUSE Pro.

"Platform teknologi yang kami miliki membantu meningkatkan penjualan produk asuransi dengan menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan sistem one-stop solution, pembelian produk serta klaim asuransi bisa dilakukan secara online, cepat dan mudah. Kami meyakini Asuransi GREAT Pro Solution akan memberikan manfaat yang signifikan bagi nasabah, untuk menghadirkan ketenangan pikiran sekaligus sebagai bentuk mitigasi risiko finansial yang mungkin terjadi di masa depan," papar Wendi.

Great Eastern Life Indonesia dan FUSE optimistis kerja sama ini dapat berkontribusi nyata terhadap naiknya angka penetrasi dan tingkat inklusi di Indonesia. Selain itu, dengan beragam kemudahan akses, harga premi yang terjangkau, serta manfaat asuransi yang lengkap juga diharapkan dapat membuat produk Asuransi GREAT Pro Solution diterima dan menjadi solusi perlindungan bagi masyarakat.

“Ketika masyarakat sudah memiliki asuransi untuk risiko terbesar dalam hidupnya, tentunya mereka bisa memiliki ketenangan hidup—yang juga bisa membuat mereka berfokus meraih mimpi dan Jadi Hebat, Reach for Great,” tutup Daniel.


Sumber: https://kabarwarta.id/detailpost/peran-layanan-keuangan-dalam-gaya-hidup-digital

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka