Langsung ke konten utama

Ini Cara Mendapatkan Siaran TV Digital dengan Antena Biasa Mudah dan Cepat, Tanpa Ribet!

 


 Belakangan ini banyak masyarakat yang mencari tahu bagaimana cara mendapatkan siaran TV digital dengan antena biasa.

Karena dengan memakai antena, maka maka bisa mengurangi pengeluaran sebab tidak perlu membayar layanan TV berlangganan.

Nah, ini adalah cara mendapatkan siaran TV digital dengan antena biasa.

Bagi Anda yang tinggal di daerah dengan sinyal TV bagus dan ingin menggunakan TV digital tanpa harus berlangganan dengan layanan berbayar, bisa memanfaatkan antena.

Banyak siaran TV yang tersedia walaupun hanya menggunakan antena saja. Lalu bagaimanakah caranya?

1. Pastikan Siaran TV Sudah Tersedia

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan memastikan bahwa siaran TV digital sudah tersedia di lokasi Anda.

Apabila belum tersedia, maka sebaiknya gunakan cara lain.

Sebab apabila dipaksakan maka sinyal siaran televisi tidak akan muncul.Pemeriksaan ini bisa Anda lakukan dengan mengakses link resmi Kominfo.

Cara lainnya adalah dengan mengunduh aplikasi Sinyal TV Digital melalui Google Playstore.

Saat aplikasi yang diunduh tersebut meminta mengisikan lokasi Anda, maka pilih sesuai tempat tinggal.

Selanjutnya, langsung cek apakah sinyal tersedia atau sebaliknya.

2. Gunakan Antena UHF

Ada banyak orang yang masih bingung dengan jenis antena satu ini karena masih cukup jarang digunakan.

Antena UHF ini umumnya digunakan untuk menyaksikan siaran TV analog. Meskipun demikian, ternyata dapat dihubungkan dengan TV digital.

Apabila belum memilikinya, bisa melakukan pembelian di penyedia terdekat.

Pastikan antenanya dapat mendukung kebutuhan.

Sekedar informasi, antena UHF ini dapat digunakan untuk indoor maupun outdoor.

Sehingga cukup praktis dan hemat uang.

3.Memiliki Set Top Box

Dalam memperoleh sinyal, Anda perlu menyediakan set top box DVB-T2 di rumah.

Produk ini sudah sangat mudah ditemukan karena tersedia di toko elektronik terdekat.

Kabar baik untuk masyarakat yang belum memiliki set top box, Kominfo menyediakan produk tersebut yang bisa didapatkan secara gratis.

Hanya saja masyarakat yang bisa mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat khusus seperti memiliki TV analog, warga miskin terdaftar di DTKS, dan lainnya.

Sedangkan untuk yang tidak memenuhi syarat-syaratnya, bisa memilih set top box yang tidak terlalu mahal.

Cara lainnya yaitu mencari produk bekas yang masih berkualitas.

4. Menghubungkan Set Top Box ke TV Analog

Pada proses ini, Anda membutuhkan perlengkapan pendukung berupa kabel AV.

Saat menghubungkannya, masukkan masing-masing kabel ke port yang sesuai.

Jangan sampai memasukkan kabel ke port yang tidak sesuai karena TV tidak dapat memproses programnya.

Guna memudahkan pemasangan, setiap port pada set top box sudah diberikan warna sesuai kabel yang cocok.

Silahkan amati warna di masing-masing portnya dan jangan sampai salah

Langkah selanjutnya adalah, pastikan TV dalam kondisi AV dengan memencet tombol di remote control.

Nyalakan set top box lalu tekan menu di remote control bawaan set top box.

Cari saluran secara otomatis, tunggu hingga prosesnya selesai.

Apabila semuanya sudah ketemu, tinggal simpan channel yang sudah masuk.

5. Gunakan TV Analog

Langkah-langkah ini juga bisa Anda terapkan di TV analog.

Cara pengaktifannya sama yaitu dengan menekan tombol AV pada TV.

Lanjutkan dengan memilih pengaturan menu, kemudian langsung arahkan ke opsi pencarian channel dengan menekan pilihan auto scan.

Penjelasan mengenai cara mendapatkan siaran TV digital dengan antena biasa tersebut bisa diterapkan.

Pilihan cara paling mudah dan cocok untuk digunakan di daerah Anda.

Sumber: https://www.suaramerdeka.com/teknologi/pr-046984203/ini-cara-mendapatkan-siaran-tv-digital-dengan-antena-biasa-mudah-dan-cepat-tanpa-ribet?page=6


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...