Langsung ke konten utama

Obligasi Jatuh Tempo, Reliance Finance Siapkan Kas Internal Rp 100 Miliar



 PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia (Reliance Finance) akan melakukan pelunasan Obligasi Seri A senilai Rp100 miliar. Obligasi tersebut merupakan bagian dari surat berharga Reliance Finance yang diterbitkan pada tahun 2022, di mana pelunasannya akan jatuh tempo pada 19 Februari 2023. Ini merupakan Obligasi Seri A dengan tingkat bunga 8% dan tenor 370 hari.

Presiden Direktur Reliance Finance Iman Pribadi menuturkan bahwa sumber dana untuk pelunasan Obligasi Seri A tersebut adalah berasal dari kas internal yang sudah direncanakan perusahaan.

Adapun catatan Obligasi Reliance Finance yang masih berjalan saat ini, setelah pelunasan Obligasi Seri A tersebut adalah Obligasi Seri B dengan tenor 3 tahun dan bunga 9%, dan Obligasi Seri C dengan tenor 5 tahun dan bunga 9,5%. “Seluruh Obligasi tersebut tersimpan di Kustodian Sentral Efek Indonesia dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia sesuai peraturan yang berlaku,” papar Iman Pribadi.

Selanjutnya, pada kesempatan lain Iman Pribadi juga menambahkan bahwa sesuai tujuan strategis Reliance Finance sebagai perusahaan pembiayaan berbasis digital,  seluruh produk pembiayaan telah dilakukan melalui platform digital, sehingga dengan platform digital tersebut calon debitur dapat dengan mudah dan lebih cepat mengajukan permohonan pembiayaan kepada Perusahaan.

“Produk-produk digital tersebut seperti ReliDana yaitu ReliDana Employee Loan, ReliDana Kasbon, ReliDana Usaha (Pembiayaan Modal Usaha untuk UMKM), ReliDana Siswa (Pembiayaan Pendidikan), dan ReliHome (Pembiayaan KPR dan Renovasi Rumah),” paparnya.

Adapun kinerja pada akhir 2022 (belum diaudit), Reliance Finance membukukan kenaikan laba sebesar 38,2% menjadi Rp23,01 miliar dan total aset perusahaan juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 46% menjadi Rp711,69 miliar, selain itu perusahaan juga telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp376,20 miliar.


Sumber: https://investor.id/finance/319988/obligasi-jatuh-tempo-reliance-finance-siapkan-kas-internal-rp-100-miliar


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...