Langsung ke konten utama

UMKM Go Global dan Go Digital



  Saat ini sedang gencar mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk go global dan go digital, sebagai salah satu strategi mendukung pemasaran. Argumen yang mendasari, tidak bisa terlepas dari kepentingan produksi, distribusi, dan pemasaran demi memuaskan semua kebutuhan serta keinginan konsumen. Selain itu, digitalisasi telah menjadi bagian utama dalam memenangkan persaingan. Sehingga semua pelaku ekonomi atau bisnis, tidak mampu mengelak dari tuntutan tersebut. 

Maka cukup beralasan jika pemerintah di era kekinian memacu keterlibatan UMKM, untuk go global dan go digital. Fakta lain di era kekinian adalah, semakin tingginya tuntutan pemasaran digital. Didukung kecepatan akses internet, tarif yang semakin kompetitif, dan semuanya mendukung terhadap kecepatan layanan. Termasuk juga transaksinya, bisa dilakukan secara real time online, 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu tanpa mengenal jeda ruang dan waktu.

Urgensi digital marketing tidak hanya jadi acuan di negara miskin menuju berkembang. Tapi juga jamak dilakukan di negara industri maju. Karena ada tuntutan memenangkan persaingan. Padahal, keunggulan komparatif sudah tidak dapat direalisasikan karena adanya keterbatasan. Sementara keunggulan kompetitif semakin penting dikembangkan.

Sehingga komitmen pemerintah untuk lebih mendukung UMKM go global dan go digital sangat penting. Selaras dengan komitmen pemberdayaan UMKM. Terkait ini, maka Universitas Muhammadiyah surakarta (UMS) ikut mengambil peran. Melalui tim pengabdian kepada masyarakat, yang diketuai Kusdiyanto dengan anggota Edy Purwo Saputro dan Mabruroh.

Pengabdian ini mengambil judul “Model Digital Marketing dalam Pemasaran Emping Melinjo” di Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. Setidaknya pengabdian kepada masyarakat yang dibiayai UMS ini, bisa memetakan persoalan dan membangun alternatif atau solusi di balik pemasaran emping melinjo.

Persoalan yang muncul, yakni keterbatasan pemasaran. Karena konsumsi emping melinjo lebih banyak menyasar kegiatan kemasyarakatan tertentu. Semisal hajatan. Padahal, proses produksi emping melinjo harus berkelanjutan. Termasuk mempertimbangkan pasokan bahan baku, serta stok emping jadi sebelum dipasarkan dan yang siap saji.

Permasalahan ini penting untuk dicarikan solusi, supaya tidak terjadi ketimpangan. Ambil contoh saat musim hajatanm, kebutuhan emping meningkat drastis. Sehingga para pengrajin kesulitan memenuhi permintaan. Di sisi lain, saat tidak banyak hajatan, justru terjadi penumpukan produk yang berisiko kedaluwarsa karena lama tidak laku.

UMKM Emping Rajawali jadi mitra pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat UMS. Memiliki sejumlah persoalan, yaitu kelebihan pasokan saat sepi hajatan. Serta kekurangan stok, ketika musim hajatan tiba. Padahal produksi emping melinjo cenderung padat karya. Bersifat pemberdayaan warga sekitar.

Fakta ini jadi tantangan bagi para pengrajin di Kartasura, yang selama ini dikenal sebagai sentra produksi emping melinjo. Solusinya, melalui pencerahan dan pelatihan. Termasuk pendampingan pemasaran digital. Karena bisa memacu pemasaran, serta mereduksi situasi lonjakan versus situasi normal terkait kebutuhan pasokan emping melinjo.

Urgensi pemasaran digital dari kasus UMKM Emping Rajawali, tidak hanya memanfaatkan media sosial (medsos) seperti InstagramTikTokTwitter, dan Facebook. Tetapi juga website yang saat ini sedang dirancang.

Optimalisasi perangkat medsos, tidak hanya memanfaatkan fungsinya sebagai social networking dan media sharing. Tapi juga media sharing networks dengan memanfaatkan konten berbagi foto dan video. Harapannya, secara tidak langsung bisa membangun bisnis secara visual. Sehingga menarik perhatian calon pembeli.

Maka digital marketing bagi UMKM Emping Rajawali, bisa menjadi pembelajaran untuk mendukung era go global dan go digital. Setidaknya pemasaran di era kekinian tidak lagi sebatas lingkup area lokal semata. Tapi juga nasional dan global. Supaya akses pasar, pemasaran, hingga distribusinya semakin luas.

Fakta ini akan mendukung kontinuitas proses produksi. Pastinya mampu memberdayakan masyarakat, baik buruh tumbuk emping mentah, hingga pengemasan dan aspek pemasarannya. Karena industri emping melinjo merupakan usaha padat karya.

Suksesnya pemasaran digital yang dilakukan UMKM, termasuk komitmen go global dan go digital, secara tidak langsung berdampak sistemik. Karena dari segi pemasaran semakin meluas, proses produksi berkelanjutan, babnyak menyerap tenaga kerja, sekaligus mereduksi pengangguran atau kemiskinan.

Mengingat warga berpenghasilan, termasuk potensi pemberdayaan. Karena kegiatan bisa dilakukan di rumah masing-masing. Misalnya menumbuk emping. Jadi, suksesnya pemasaran digital seperti kasus UMKM Emping Rajawali, memberi peluang dan tantangan bagi UMKM lainnya untuk menerapkan strategi persediaan dan pemasaran.

Sehingga di era global ini, memberikan potensi maksimal untuk keberlanjutan produksi. Hal ini secara tidak langsung akan berdampak sistemik terhadap aspek sosial ekonomi dan bisnis. 

Sumber: https://radarsolo.jawapos.com/opini/24/01/2023/umkm-go-global-dan-go-digital/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengubah blog menjadi mesin uang

You probably know that while visits are nice, leads, well, are so much nicer. Simply put, blogging for the sake of driving more traffic to your website doesn’t cut it any more. You need to find a way to monetize your content. The real value lies in the ability to take this traffic and convert it into real leads, and eventually revenue, for your company. >  Learn how to monetize your content with Roojoom Back in 2014, HubSpot’s research found that marketers who prioritize blogging are  13 x more likely  to enjoy positive ROI. Not surprisingly, the same report found that marketers’ top two business concerns are increasing the number of leads generated, and turning those leads into customers. Once you’ve set your priorities straight, and start blogging at least once a week – if not twice or three times, it’s time to create a clear conversion path from your blog. This will help ensure that any top-of-the-funnel visitors can easily see what the next step is for th...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Tren Penggunaan AI di Indonesia

  Artificial Intelligence kini menjadi topik pembicaraan banyak orang berkat popularitas Generative AI (GAI) seperti   Midjourney   dan   ChatGPT . Namun, sebenarnya, AI sudah digunakan sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Selain itu, AI juga digunakan di berbagai bidang, dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Di game, AI biasanya digunakan untuk menampilkan perilaku manusiawi dan responsif pada Non-Player Characters alias NPCs. Tak berhenti sampai di situ, AI kini juga bisa bermain game, layaknya manusia. Di 2017, AlphaGo buatan DeepMind berhasil mengalahkan pemain Go nomor satu di dunia,  Ke Jie . Sementara di 2019, OpenAI Five berhasil mengalahkan para pemain Dota 2 yang pernah menjadi juara dunia. Untuk mengetahui tren penggunaan AI di Indonesia, saya mengobrol dengan  Adhiguna Mahendra , Chief of Business, Product, and AI Strategy, Nodeflux. Awal Penggunaan AI di Indonesia Sebenarnya, AI sudah mulai digunakan di Indonesia sejak era 1980-an, u...