Langsung ke konten utama

Upaya Samsung digitalisasi dunia pendidikan

 


Transformasi digital telah merambah berbagai bidang, termasuk dunia pendidikan. Agar transformasi ini berjalan dengan baik, peran guru mutlak diperlukan sehingga guru perlu melek teknologi dan mampu menggunakan teknologi kekinian yang sesuai dengan kebutuhan siswa dalam proses belajar mengajar.

Sebagai perusahaan teknologi, Samsung berusaha memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan berfokus pada pengembangan di dunia pendidikan. Di Indonesia, lebih dari 100 sekolah dan madrasah penerima manfaat langsung dari program Pendidikan Samsung, salah satu programnya adalah konsep digitalisasi sekolah atau Program Samsung Smart Learning Class (SSLC) di mana Samsung memperkenalkan proses belajar mengajar yang interaktif, inovatif dan efisien serta menyenangkan dengan memanfaatkan teknologi.

Hingga sekarang lebih dari 30 ribu siswa dan 50 ribu guru telah menerima manfaat langsung dari program SSLC ini. Era baru dalam proses belajar mengajar dengan memanfaatkan teknologi.

Salah satu rangkaian program SSLC kali ini adalah pembekalan bagi guru-guru di madrasah agar mereka dapat menggunakan fasilitas SSLC secara maksimal. Rangkaian pelatihan ini dimulai pada awal Januari 2023 bagi guru-guru MAN 11 Jakarta dan Madrasah Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta. Selain memberikan pengenalan produk pada fasilitas SSLC, pelatihan juga diberikan untuk mengetahui lebih jauh mengenai konten materi ajar agar para guru dapat menggunakan secara maksimal semua fasilitas yang telah disiapkan.

Fasilitas SSLC Pilot yang disediakan di MAN 11 Jakarta berupa Samsung Smart TV 55 inci, Samsung Tablet, AC 2PK, Air Purifier, koneksi Internet, dan e-content seperti Samsung Knox Manage, LMS, dan Interactive E-book.

Ruangan dan fasilitas SSLC akan digunakan sebagai pusat belajar dan pelatihan bagi MAN 11 Jakarta maupun komunitas di sekitarnya, termasuk MTS 19 Jakarta yang sejak Oktober 2022 melakukan proses belajar mengajar di MAN 11 Jakarta karena gedung dan fasilitas madarasah yang rusak berat terkena banjir.

Dalam pelatihan ini, para guru mendapatkan materi informasi mengenai Samsung Knox manage, yaitu solusi Enterprise Mobility Management (EMM) terbaru milik Samsung yang dirancang untuk meningkatkan keamanan data organisasi. Pada pelatihan yang sudah diadakan pada 4 Januari 2023 yang lalu itu, para guru mendapat panduan penyiapan dan konfigurasi, pengaturan setting, dan dasar kebijakan yang direkomendasikan.

Kemudian materi Samsung Knox for School, sebagai platform perlindungan keamanan terhadap perangkat tablet yang digunakan oleh para siswa sebagai pengganti text book, untuk mengakses Google Classroom, Google Workspace, melakukan kelas online melalui aplikasi video conference, dan mengerjakan dokumen. Dengan platform ini, para siswa hanya bisa mengakses website yang berhubungan dengan pendidikan, bisa melacak tablet yang hilang atau dicuri, dan melakukan troubleshooting secara remote jika ada masalah pada perangkat.

Materi lain yang penting untuk para guru dalam proses pembelajaran digital adalah Learning Management System (LMS), sebuah software e-learning yang dirancang sebagai pusat pengelolaan sistem pembelajaran secara online. Melalui Sqolaria yang merupakan platform School Information System dan Learning Management System (LMS) berbasis web dan aplikasi mobile yang terintegrasi dengan sistem Human Resources Integrated System (HRIS) staf sekolah, Enterprise Resource Planning (ERP). Tersedia dalam berbagai pilihan modul yang juga terintegrasi secara langsung dengan kurikulum sekolah.

Sqolaria menjadi sistem terpadu bagi sekolah mulai dari pendaftaran siswa baru, kelas virtual, forum diskusi, perpustakaan online, pembayaran digital, loker digital, E-Rapor otomatis, Sistem HRD sekolah, Sistem ERP sekolah, sosial media, info pembayaran SPP, Kalender Akademik, dan sebagainya.

Selain Knox Manage dan LMS, rangkaian pelatiihan lain yang diberikan adalah interactive content e-book dengan kurikulum Pancasila dari Pesona Edu. Pesona Edu memiliki berbagai koleksi e-book interaktif untuk siswa SMA dan SMK dari berbagai mata pelajaran, yang disajikan dengan animasi, gambar, video, dan simulasi interaktif, sehingga memudahkan siswa memahami konsep yang sulit dijelaskan dengan alat peraga konvensional. E-book dari Pesona Edu dilengkapi berbagai macam soal acak yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta fitur-fitur anotasi seperti handwriting, sticky note, browser, search engine, dan shortcut. Pelatihan akan dilakukan sebanyak lima sesi dan mendampingan monitoring dan evaluasi dari Pesona Edu hingga satu tahun.

“Perkembangan dunia digital yang dinamis telah mempengaruhi dan mengubah gaya hidup masyarakat, termasuk para siswa yang merupakan digital native. Pengintegrasian teknologi ke dalam proses pembelajaran akan meningkatkan minat belajar mereka sehingga akan mencetak sumber daya yang unggul. Di SLCC kami memperkenalkan cara baru proses belajar mengajar yang interaktif, inovatif, efisien dan menyenangkan dengan memanfaatkan teknologi, sekaligus melengkapi sekolah dengan fasilitas pembelajaran pintar dan mendukung guru dengan pelatihan teknologi, untuk memanfaatkan gadget, mengoptimalkan konten edukasi dalam kegiatan mengajar, dan mendorong siswa belajar lebih mandiri di rumah,” kata Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia Ennita Pramono.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, mengapresiasi konsistensi Samsung di dalam bidang pendidikan, terutama dalam upaya meningkatkan kompetensi guru dalam digitalisasi.

“Guru dituntut menguasai kompetensi pembelajaran kontemporer, di mana salah satunya adalah kemampuan guru dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam melaksanakan pembelajaran. Sangat penting bagi guru-guru di madrasah untuk menguasai dan menerapkan teknologi dalam kegiatan pembelajaran, sebab teknologi akan membuat kegiatan belajar lebih efektif, menstimulasi minat siswa dalam belajar, serta guru dan siswa sama-sama mendapatkan umpan balik untuk membuat kegiatan belajar semakin baik,” katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka