Langsung ke konten utama

Bantu Kembangkan UMKM, Pemprov Sulbar Promosikan Tenun Skomandi

 


 Promosi kain Tenun Sekomandi dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) untuk membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Mamuju.

“Kain Tenun Sekomandi adalah kekayaan budaya Sulbar sejak ratusan tahun lalu, yang perlu terus dijaga dan dilestarikan dan dikembangkan,” kata Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik, di Mamuju.

Akmal mengatakan, Pemprov Sulbar akan terus berupaya membantu pelaku UMKM yang mengembangkan kain Tenun Sekomandi agar terus dapat mengembangkan usahanya, dengan mempromosikannya ke seluruh wilayah Indonesia bahkan ke mancanegara.

“Setiap tamu yang datang berkunjung ke Sulbar akan diperkenalkan kain khas Sulbar Tenun Sekomandi agar dapat dibawa menjadi oleh-oleh atau hadiah bagi kerabatnya di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.

Dia meminta masyarakat Sulbar yang berkunjung ke daerah lain di Indonesia agar membantu pelaku usaha UMKM dengan mempromosikan kain Tenun Sekomandi hasil usaha pelaku UMKM.

Menurut dia, pelaku usaha UMKM kain Tenun Sekomandi adalah orang yang berjasa karena mampu melestarikan kekayaan budaya yang dilahirkan daerah ini.

Pemprov Sulbar, kata dia, juga akan terus berusaha memberikan bantuan modal usaha pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya, karena juga akan membantu meningkatkan pendapatan daerah.

Kain Tenun Sekomandi yang dikembangkan pelaku usaha di Mamuju dihasilkan tenaga kerja perempuan yang telah memiliki keterampilan.

Tenun Sekomandi di Sulbar dikelola dengan alat tradisional, seperti dari alat pintal dan perangkat menenun, satu perajin pembuatannya memerlukan waktu hingga berhari-hari bahkan berbulan-bulan.
Pemasangan motif di anyaman benang pada kain Tenun Sekomandi, durasinya bisa makan waktu sekitar seminggu lebih, karena dilakukan secara manual sehingga wajar selembar kain Tenun Sekomandi harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Sumber: https://radarjember.jawapos.com/nasional/23/01/2023/bantu-kembangkan-umkm-pemprov-sulbar-promosikan-tenun-skomandi/2/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...