Langsung ke konten utama

Pijar Mahir ikut ciptakan UMKM baru



 Pijar Mahir, platform digital PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) di bawah naungan Leap menjadi salah satu langkah operator tersebut melahirkan talenta muda masa depan yang cakap digital.

Direktur Digital Bisnis Telkom Fajrin Rasyid memaparkan bahwa sebagai platform digital dengan fokus pada bidang pendidikan, program pelatihan Pijar Mahir sudah diikuti oleh ribuan orang di seluruh Indonesia, yang berasal dari program Kartu prakerja inisiasi pemerintah maupun dari non-prakerja. “Di tahun 2022, jumlah peserta penerima Kartu Prakerja yang sudah mengikuti pelatihan di Pijar Mahir mencapai 2.426 orang,” ujar Fajrin.

Lebih lanjut Fajrin menyampaikan bahwa dari hasil kerja sama strategis yang dilakukan Pijar Mahir di tahun 2022, Pijar Mahir sudah digunakan oleh 873 orang dari Intern DDB, sebanyak 158 orang dari RBUMN, dan 258 orang dari program Magang Santri. “Ke depannya, Pijar Mahir juga akan terus mengembangkan bisnis yang sudah ada. Di tahun 2023, Pijar Mahir berencana untuk mengembangkan bisnis B2B (business to business),”

Platform pembelajaran Pijar Mahir tidak hanya dimanfaatkan oleh kalangan pelajar, namun juga oleh masyarakat luas untuk mengelola bisnisnya. Salah satu pengguna platform Pjar Mahir yang saat ini adalah seorang karyawati pabrik mengatakan bahwa dengan mengikuti pelatihan bersertifikat di Pijar Mahir dapat ia dapat membekali diri untuk menunjang karirnya. Sejak hari pertamanya bekerja, ia mengaku ilmu yang didapatkan dari pelatihan di Pijar Mahir langsung dapat diterapkan di lapangan. Pekerjaan juga terasa semakin mudah dengan hasil yang maksimal berkat pemanfaatan teknologi digital. Selain berprofesi sebagai admin, ia juga dipercaya perusahaannya untuk kegiatan operasional yang berhubungan dengan proses pembekuan makanan.

Selain meningkatkan kepiawaian terhadap penggunaan teknologi digital, pengguna yang mengikuti pelatihan secara rutin di Pijar Mahir juga termotivasi untuk bisa terus mengembangkan kemampuan diri dalam berbagai bidang. Disamping kegiatan rutinnya sebagai seorang karyawati, kini ia berhasil mengambil peluang untuk merintis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang kuliner dengan produk lumpia frozen.

“Tidak hanya satu UMKM di bidang kuliner saja, Ke depannya saya berharap bisa mendapatkan ilmu dari Pijar Mahir untuk bidang kriya dan fesyen. Saya berkeiginan untuk memiliki keahlian baru dan terus men-challenge diri saya agar memiliki nilai unggul di berbagai bidang,” ujarnya.

Pijar Mahir merupakan bagian dari Leap sebagai umbrella brand produk dan layanan digital Telkom untuk mengakselerasi digitalisasi masyarakat Indonesia. Dengan adanya Leap, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia demi mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital nasional, sejalan dengan target pemerintah dalam beberapa tahun mendatang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka