Disrupsi digital menjadi salah satu tantangan terbesar industri perbankan masa kini. Hal ini mendorong PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melakukan transformasi digital dalam menjawab perubahan zaman.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengatakan inovasi jelas harus menjadi semangat perseroan. Secara korporasi, BRI mengembangkan beberapa program inovasi yang berkesinambungan.
"Kami sebut dengan BRI Excellence Award. Itulah ajang kami mengundang para Insan BRILian atau pekerja BRI untuk bisa menyumbangkan saran, menyumbangkan pikiran dan juga kemudian mengejawantahkan ide-idenya dalam bentuk-bentuk yang lebih konkret," kata Arga.
Ada pula program EMBRIO yang merupakan corporate innovation lab untuk mengembangkan ide-ide inovasi dari Insan BRILian. EMBRIO merupakan program pengembangan inovasi komprehensif untuk memunculkan gagasan-gagasan revolusioner yang dapat menjadi solusi bagi pertumbuhan bisnis BRI di masa depan.
Program EMBRIO pun tidak hanya berbicara mengenai rangkaian pengembangan dan penciptaan produk. Namun hingga ranah meningkatkan kompetensi dan budaya inovasi pada Insan BRILiaN.
"Kami tidak hanya cukup berpuas diri dengan hanya menuangkan ide. Tapi juga sampai minta teman-teman yang ikut program EMBRIO ini untuk bisa membuatnya menjadi konkret. Level yang lebih mengkristal. Sampai level mungkin bikin aplikasi dan segala macam. Inovasi yang sangat-sangat bermakna, impactful. Ini yang kami lakukan terus," lanjut Arga.
Dia menegaskan inovasi BRI dalam digitalisasi berbuah manis. Contohnya salah satu layanan digital perbankan yang berkontribusi besar terhadap kinerja perseroan adalah Agen BRILink.
Hingga akhir Desember 2022, BRI telah memiliki 627 ribu agen yang tersebar di seluruh Indonesia. Agen BRILink tersebut telah melayani 979 juta transaksi finansial.
Bahkan BRI memperoleh Rp 1,4 triliun dalam bentuk fee based income dari transaksi-transaksi tersebut. Selain itu, ada super apps BRI yaitu BRImo yang hingga akhir Desember 2022 telah digunakan oleh 23,85 juta user atau tumbuh 68% secara tahunan.
Pertumbuhan pengguna juga diikuti dengan volume transaksi mencapai Rp 2.669 triliun atau tumbuh 98,48% yoy. Produk hasil inovasi lainnya yakni BRIspot, sehingga tenaga pemasar BRI bisa men-disbursed dari nasabah mikro sekitar Rp 1 triliun.
Aplikasi ini digunakan oleh para tenaga pemasar dalam mempercepat proses kredit. Sebelumnya, proses kredit bisa mencapai dua minggu dan kini hanya dua hari
"Bahkan pada banyak kasus dua jam selesai asalkan dokumen nasabah sudah lengkap," kata dia.
Terbaru, BRI memperkenalkan platform anyar yang terintegrasi untuk produk wholesale banking yaitu QLola. Melalui produk baru itu BRI menawarkan kemudahan dan keunggulan bagi nasabah wholesale untuk dapat mengakses berbagai fitur perbankan melalui mekanisme single sign on.
Arga melanjutkan, dengan program yang kuat, budaya inovasi menjadi state of mind. Dalam berinovasi, BRI pun memiliki panduan utama yaitu mendengarkan kebutuhan nasabah.
Dia menegaskan kunci utamanya adalah kepekaan membaca zaman. Sebab kebutuhan utamanya dari nasabah akan berubah terus-menerus. Diiringi pula perubahan lanskap bisnis dan regulasi. Kepekaan tersebut menurutnya akan membuat BRI selalu relevan di setiap zaman.
"Kalau kami ingin bisa melayani nasabah kami lebih lama lagi, cara untuk bisa melakukan hal tersebut adalah memiliki kepekaan. Kepekaan terhadap zaman, mendengarkan nasabah, mendengarkan apa kata konsumen rasanya itu akan menjadi kunci kami tetap relevan. Untuk setidaknya tadi terus 127 tahun ke depan lagi," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar