Langsung ke konten utama

Lulusan Universitas Malahayati Dituntut Siap Hadapi Transformasi Digital



 Lulusan Universitas Malahayati Bandar Lampung dituntut untuk siap menghadapi perubahan, atau transformasi perkembangan dunia digital.

Demikian dikatakan oleh Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Achmad Farich, dalam sambutannya pada acara wisuda program magister, sarjana strata satu dan diploma periode ke 34.

"Penggunaan teknologi informasi, mesin dan kecerdasan buatan (AI) tidak bisa dihindari karena kita sudah memasuki era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. bahkan sudah memasuki hampir semua sektor pelayanaan dan usaha termasuk pendidikan, transformasi digital dan robotic menuntut perubahan yang sangat cepat, dan  harus kita sikapi dengan sungguh sungguh," ujar Achmad Farich,

Menurutnya untuk menghadapai perubahan dari metode tradisional ke metode yang dianggap modern dimana sarat teknologi saat ini, tidak boleh lupa untuk mempersiapkan manusianya juga sehingga tidak lemah, mudah frustasi dan depresi terkena perubahan era masa kini.

"Untuk itu menjadi tugas berat bagi dunia pendidikan untuk tetap mendudukkan faktor manusia dalam setiap aspek penyelenggraan pendidikan dan dibutuhkan strategi penguatan manusia yang harus menjadi kesepakatan disemua tingkatan," kata dia.

Peserta terdiri dari 101 wisudawan dan 347 wisudawati. Hingga saat ini Universitas Malahayati telah meluluskan sarjana sebanyak 15.719 alumni, yang sudah tersebar dan terserap di Instansi Pemerintah dan swasta.

"Pada kesempatan ini juga terdapat wisuda dengan predikat cumlaude yaitu, fakultas ilmu kesehatan 6 orang, fakultas kedokteran 1 orang, fakultas teknik 2 orang, fakultas ekonomi dan manajemen 3 orang dan fakultas hukum 1 orang.  Selain itu juga Universitas Malahayati memberikan santunan kepada anak yatim pada pelaksanaan wisuda ini," ujar Muhammad.


Sumber: https://m.lampost.co/berita-lulusan-universitas-malahayati-dituntut-siap-hadapi-transformasi-digital.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...