Langsung ke konten utama

Mahasiswa KPI Kolaborasi UMKM Buat Iklan Sinematik

 


Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Parepare melaksanakan Workshop Copywriting dan Pembuatan Iklan Sinematik. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari mulai, Jumat-Sabtu (13-14/01/2023) di Gedung Laboratorium Lantai 3 IAIN Parepare.

Sebanyak 52 mahasiswa KPI ikut dan berkolaborasi dengan 22 pelaku Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Kabupaten Pinrang dan Kota Parepare.

Ketua Prodi KPI Nurhakki merespons antusias para peserta. “Mahasiswa KPI sangat antusias dalam kegiatan, dan mereka memiliki pengalaman kolaborasi dengan pihak UMKM menjadikan mereka belajar membangun jaringan dan mengedepankan kualitas dalam mengerjakan produksi,” terangnya.

Setidaknya dua target dalam kegiatan ini. Pertama, menguatkan semangat kreativitas mahasiswa untuk berpikir kreatif dalam membuat produksi iklan, baik dalam unsur naratif yang dipadukan dengan audio visual. Kedua, membentuk soft skill mahasiswa dalam membentuk jaringan kolaboratif dengan pelaku UMKM.

“Mereka menemukan banyak pengalaman terutama belajar melakukan sesuatu dengan target waktu dan standar kualitas. Copywriting itu juga sangat menuntut mereka belajar kreatif membangun diksi dan narasi dalam menggambarkan sebuah produk yang dipadukan dengan teknik audio visual untuk menghasilkan iklan yang berdurasi singkat namun memiliki kekuatan pesan,” jelas Nurhakki.

Adapun pemateri dalam kegiatan ini, Muhammad Asdar dan Muhammad Adri Azikin. Keduanya merupakan mahasiswa KPI yang aktif menjadi influencer dalam pembuatan berbagai proyek video profesional.

Salah satu peserta, Fadli mengaku bersyukur bisa mengikuti kegiatan ini.

“Bersyukur ada kegiatan ini, awalnya saya kerjakan apa adanya, tapi berkat pelatihan ini saya dapat tekniknya dan hasilnya lebih bagus,” ucapnya. Tanggapan lain juga diungkapkan Annisa, Mahasiswi KPI.


“Kegiatan ini mempertemukan kami dengan produk parfum yang belum memiliki brand dan kami diminta untuk membuatkan logo sekaligus iklannya,” ungkap Annisa, peserta workshop. 

Sumber: https://www.iainpare.ac.id/mahasiswa-kpi-kolaborasi-umkm/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...