Saat ini thrifting atau jual beli produk fesyen bekas sedang tren di kalangan anak muda. Tak heran jika bisnis ini banyak digemari, pasalnya banyak keuntungan yang bisa didapat dari jual beli produk fesyen bekas.
Selain harganya yang tentu lebih murah, kualitas yang didapat biasanya juga masih sangat baik. Bukan hanya itu, jual beli produk fesyen bekas juga lebih ramah lingkungan.
Berkaitan dengan hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, bahwa jual beli produk fesyen bekas bisa menjadi peluang usaha ekonomi kreatif yang mengutamakan prinsip keberlanjutan lingkungan.
“Jadi thrifting ini jadi tren yang masuk ke dalam kategori wisata belanja atau shopping, ini ada peluang untuk pelaku ekonomi kreatif lokal. Kita boleh jual barang bekas tapi tidak boleh impor, karenanya kita harus kembangkan kekuatan talenta-talenta ekonomi kita,” ujar Sandi dalam The Weekly Brief With Sandi Uno (WBSU)
Sandi menambahkan, hal ini menjadi kesempatan terbuka bagi pelaku ekonomi kreatif untuk membangun sentra-sentra flea market (pasar loak) khusus untuk barang bekas dalam negeri.
“Usaha ini pun menjadi salah satu usaha dalam membantu masalah lingkungan dan mengurangi jejak karbon imbas fast fashion (industri tekstil yang memproduksi berbagai model fesyen yang dengan cepat silih berganti),” lanjutnya.
Sementara UMKM dapat memproduksi produk fesyen lokal baru dengan desain unik, serta tetap mengutamakan prinsip ramah lingkungan atau mengarah ke fesyen yang berkelanjutan atau sustainabillity fashion.
“Dengan pewarna alami, indigo, penggunaan tenaga kerja lokal terutama ibu-ibu, sehingga masa pakai fesyen ini lebih lama,” papar Sandi.
Ia juga mengatakan, bahwa barang bekas bisa memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti yang terlihat di kawasan jalan Surabaya, Menteng, yang menjadi destinasi wisata barang antik serta barang eksklusif yang masih diminati.
Komentar
Posting Komentar