Langsung ke konten utama

Kolaborasi Strategis DCI dan APJII Perkuat Koneksi Internet Indonesia



 PT DCI Indonesia Tbk (DCI), penyedia layanan infrastruktur pusat data (colocation) terkemuka di Indonesia, mengumumkan kerja samanya dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – yang didukung oleh ZTE, perusahaan penyedia alat telekomunikasi dan solusi jaringan terkemuka di dunia untuk meluncurkan node Indonesia Internet Exchange (IIX) di salah satu fasilitas DCI Indonesia yang beroperasi di Cibitung, Jawa Barat.

Deputy President Director PT DCI Indonesia Tbk Marco Cioffi mengungkapkan bahwa komitmen DCI adalah untuk memastikan infrastruktur digital yang lebih tangguh untuk Indonesia. Bagian penting dari infrastruktur ini adalah pertukaran internet - sebuah rumah di mana komputer yang berbeda terhubung satu sama lain untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. 

Masalah saat ini adalah jika sesuatu terjadi ke "rumah" ini maka komputer tidak dapat berkomunikasi. Solusi melalui kerjasama dengan APJII ini adalah memberikan ketahanan Indonesia Internet Exchange (IIX) pada infrastruktur yang sudah ada.

"Peluncuran Node IIX di DCI juga akan memberikan redundansi 1:1 dengan dukungan pusat data DCI yang memiliki waktu aktif 100 persen sejak pertama kali didirikan pada tahun 2013,” tutur dia.

Kerja sama ini sejalan dengan salah satu agenda prioritas pemerintah untuk mengakselerasi transformasi digital di Indonesia. Hal ini dikarenakan IIX merupakan salah satu elemen krusial dalam ekosistem infrastruktur internet. Sehingga, kehadiran IIX di Cibitung ini juga diharapkan dapat meningkatkan perkembangan ekonomi digital di Indonesia, sekaligus mendorong pemerataan pembangunan infrastruktur digital di sekitar Jakarta dengan dukungan dari fasilitas teknologi kelas dunia DCI Indonesia agar tidak hanya tersentralisasi di Jakarta.

Kehadiran Node IIX di DCI Indonesia sebagai perusahaan data center Tier IV pertama di Asia Tenggara akan memudahkan anggota APJII untuk terhubung dengan IIX sebagai salah satu Internet Exchange terbesar di Indonesia. IIX akan melokalisasi lalu lintas jaringan di DCI Indonesia dan menciptakan rute langsung antara operator jaringan yang akan meningkatkan pengalaman pelanggan melalui latensi rendah.

Dengan konsep dan topologi yang dihadirkan, Node IIX ini akan menjadi node redundansi dengan kapabilitas 1:1 dibandingkan dengan Core IIX yang terletak di pusat data APJII (gedung Cyber 1). DCI mendukung IIX dengan infrastruktur dan operasional pusat data yang memiliki pencapaian 100 persen uptime sejak beroperasi di 2013. Sehingga APJII dapat menghadirkan layanan IIX dengan tingkat layanan yang lebih tinggi untuk memberikan kestabilan akses internet bagi pengguna internet di Indonesia.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh APJII tahun 2022 yang lalu, total pengguna internet Indonesia tumbuh menjadi 210.026.769 juta selama periode 2021-2022, dengan tingkat penetrasi 77,02 persen. Oleh karena itu, peningkatan koneksi Internet di dalam negeri patut menjadi perhatian berbagai pihak terkait, dan salah satunya dukungan dalam bentuk pembangunan fasilitas infrastruktur Internet yang memadai.

Selain itu, merujuk pada data internal APJII per 2022 ini, terdapat 365 Internet Service Providers (ISP) yang terhubung dengan IIX dengan total lalu lintas internet sekitar 3,4 Terabit per detik (Tbps). Lokasi Node IIX yang berada di fasilitas DCI Indonesia menjadi nilai tambah tersendiri, karena DCI merupakan perusahaan data center Tier IV pertama tidak hanya di Indonesia tapi juga di Asia Tenggara. Hal ini menawarkan kemudahan bagi 365 anggota APJII untuk dapat terhubung dengan IIX, yang merupakan salah satu Internet Exchange terbesar di Indonesia.

“Kami menyambut baik kehadiran fasilitas Node Indonesia Internet Exchange (IIX) yang diluncurkan oleh PT DCI Indonesia hari ini. Melihat kebutuhan Internet masyarakat Indonesia yang terus meningkat secara signifikan, dan dengan komitmen pemerintah melalui program percepatan transformasi digital di Indonesia, kehadiran fasilitas seperti tentunya menjadi kebutuhan utama masyarakat yang sejalan dengan komitmen dan upaya pemerintah. Menurut saya, kerjasama APJII dengan DCI ini menjadi salah satu bentuk nyata dukungan dan komitmen bersama dalam mendukung upaya tersebut.” ujar Muhamad Arif, Ketua Umum APJII.

Pada kesempatan yang sama, turut hadir Steven Li selaku Chief Sales Officer, ZTE Indonesia pada acara peluncuran Node IIX di kampus Data Center PT DCI Indonesia Tbk. ZTE memiliki peran dalam menyediakan router untuk DCI guna mendorong pemerataan pembangunan infrastruktur digital di sekitar Jakarta. Melalui kerja sama ini, ZTE terus berkomitmen untuk terus mendukung transformasi digital di Tanah Air dengan menghadirkan inovasi teknologi melalui layanan dan produk berkualitas tinggi.

“Sebagai perusahaan penyedia alat telekomunikasi dan solusi jaringan yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di Indonesia, ZTE merasa sangat bangga dan terhormat untuk ikut mengambil andil dalam peluncuran node Indonesia Internet Exchange (IIX). Pada kesempatan ini, kami berharap kerja sama antara DCI dan APJII ini dapat menghadirkan koneksi yang lebih baik dan lebih stabil untuk seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap Chief Sales Officer ZTE Indonesia Steven Li.

Sumber: https://www.republika.co.id/berita/romrm2349/kolaborasi-strategis-dci-dan-apjii-perkuat-koneksi-internet-indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka