Langsung ke konten utama

Bebaskan UMKM Dari Rentenir Lewat KUR, Bank Jatim Gandeng DPRD Ponorogo



 Maraknya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terjerat praktik rentenir di Kabupaten Ponorogo, membuat Bank Jatim bergerak cepat. Bekerja sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Ponorogo, sejumlah upaya dilakukan guna membebaskan masyarakat dari praktik rentenir ini. 

Hal ini tampak dalam Rapat Kordinasi (Rakor) yang digelar DPRD bersama bank plat merah Provinsi Jatim ini di gedung dewan. 

Dalam rapat tertutup itu, dua lembaga pemerintah ini, membahas tentang optimalisasi program Kridit Usaha Mikro ( KUR) di Ponorogo, yang diklaim menjadi solusi dari persoalan rentenir saat ini. 

" Terkait KUR yang bisa diakses masyarakat tanpa jaminan dengan nominal Rp 1 sampai Rp 10 juta. Program-Program lain dari Bank Jatim yang bisa membuat masyarakat dan UMKM terbebas dari jeratan rentenir atau bank titik," ujar Anggota Komisi B DPRD Isnaini.

Politisi Nasdem ini juga mengungkapkan, untuk dapat mengakses KUR tanpa jaminan, usaha UMKM dari hasil survei yang dilakukan Bank Jatim memang harus representatif. 

" Kami menekankan Bank Jatim bisa hadir di masyarakat, di pasar-pasar agar dapat menekan banyak masyarakat yang terjerat bank titil," ungkapnya. 

Lebih jauh, Isnaini menambahkan terkait pelaksanaan  Corporate Social Responsibility (CSR) oleh Bank Jatim diharapkan dapat menggunakan peran DPRD sebagai representasi rakyat, sehingga bantuan ini dapat menyentuh langsung ke masyarakat dan tidak befokus pada pemerintah daerah. 

" CSR dari Bank Jatim yang 2022, itu sebesar Rp 200 juta, itu semuanya dikelolakan oleh Pemda. Harapan kita kemarin di 2023 ini jangan hanya langsung dikelolakan oleh Pemda, tapi kita sebagai wakil rakyat mohon untuk bisa diberi kewenangan bisa mengakses CSR yang bisa kita salurkan ke masyarakat yang memang membutuhkan," harapnya. 

Sementara itu, Pimpinan  Bank Jatim Cabang Ponorogo Palti Oloan mengatakan, pihak siap bersinergi bersama DPRD Ponorogo dalam memperluas jangkauan KUR hingga ke pasar-pasar tradisional. 

" Jadi ini bisa membantu pedagang-pedagang yang belum bisa mengakses perbankan dapat difasilitasi oleh Bank Jatim," ujarnya. 

Palti menambahkan, sejauh ini cakupan KUR Bank Jatim fokus terhadap UMKM. Dimana di tahun 2022 kemarin dari Rp 59,2 miliar dana KUR yang digelontorkan. Tercatat ada 474 pelaku UMKM yang mengakses program ini hingga 31 Desember 2022 lalu. Sedangkan ditahun 2023 ini, Bank Jatim bakal kembali mengglontorkan dana KUR sekitar Rp 100 miliar, untuk pelaku UMKM kategori  Ultra Mikro, Mikro, dan Kecil. 

" Dengan plafon pinjaman Rp 10 juta, Rp 100 juta, hingga Rp 500 juta. Itu segemtasi yang akan kita garap di tahun 2023. Dengan sasaran pedagang pasar dan pedagang ultra mikro,"ujarnya. 

Ia berharap, dengan mengakses program KUR Bank Jatim, khususnya yang tanpa jaminan, usaha UMKM dapat berkembang dan menjadi pesat. Serta terbebas dari jeratan bank titil. 

" Sampai saat ini sudah ada 5000 UMKM yang mengakses KUR di kita. Kami berharap pelaku usaha kecil lainnya dapat juga mengakses ini agar usaha mereka semakin berkembang dan maju, serta tidak lagi terbelenggu dalam jeratan rentenir yang merajalela," pungkasnya.


Sumber: https://realita.co/baca-15729-bebaskan-umkm-dari-rentenir-lewat-kur-bank-jatim-gandeng-dprd-ponorogo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...