Langsung ke konten utama

UKM Kopma Sultan Alauddin Gelar Upgrading Online


MAKASSAR, Suara Jelata— Upgrading sebagai bentuk pembekalan kepada pengurus mengenai tugas pokok dan fungsi organisasi. UKM Kopma Sultan Alauddin, melangsungkan secara daring dengan tema yang diangkat adalah ‘A Great Action To Active Qualified Cooperative’, dilakukan melalui aplikasi WhatsApp sejak tanggal 28 – 29 Maret 2020.
Upgrading diisi oleh pemateri dari kader-kader terbaik Kopma Sultan Alauddin, diantaranya, Prof. Ismail Suardi Wekke, Ph. D materi Pendidikan Koperasi dan PSDA, Safri Baharuddin, S.M materi Keorganisasian dan Kepemimpinan, Dzunnah Wardanah Istiqamiyah, S.Kom materi Kesekretariatan dan Penguatan Kader, Nur Fitri Hariani, S.H materi Keuangan dan Permodalan serta Moch. Waldi B. Rukman materi Membangun Jaringan Bisnis dan Kemitraan.
Prof. Ismail Wekke pada akhir materinya mengemukakan bahwa berkopma adalah kesempatan untuk mempersiapkan diri
dimasa yang akan datang.
Apa yang telah dicapai oleh Doktor Universiti Kebangsaan Malaysia tersebut menurutnya tidak terlepas dari dukungan kopma, anggota dan pengurus pada masanya.
“Terimakasih yang sebesar-besarnya kami ucapakan, kepada para pemateri yang luar biasa, walaupun pada kesempatan ini hanya bisa menggali ilmu melalui media sosial tanpa bertatap muka semoga kedepannya bisa dipertemukan kembali dalam berbagai rana dan tujuan” ungkapnya.
Sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di UIN Alauddin Makassar, yang merupakan wadah bagi mahasiswa yang berminat dalam dunia perkoperasian dan kewirausahaan. Kopma Sultan Alauddin yang telah genap beusia 35 tahun tetap kokoh sebagai organisasi berbasis kekeluargaan.
Diketahui, Kopma Sultan Alauddin sendiri telah membuka pendaftaran anggota baru setiap hari dengan sistem online dapat diakses di bit.ly/OPRECBEOXIII atau di Gedung PKM Lt. 1 Kampus 2 UIN Alauddin Makassar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...