Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengungkapkan wabah virus corona (COVID-19) memiliki dampak besar terhadap perkembangan ekonomi. Salah satu yang paling dihindari adalah potensi pemutusan hubungan kerja (PHK).
Untuk mengantisipasi PHK, pengusaha besar maupun kecil, bahkan hingga ke tingkatan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) harus bisa terus beradaptasi agar bisa terus bertahan dalam industri, termasuk mempertahankan pegawainya.
"Memang di sini dibutuhkan kreativitas pengusaha, apalagi UKM-UKM. Kita mau tidak mau harus lebih kreatif, jadi misalnya pedagang-pedagang kita saat ini. Mereka lebih kreatif dalam menciptakan belanja antar jemput. Atau melalui ojol, sehingga memang pelanggan nggak bisa langsung, tapi transaksi lewat ojol. Itu salah satu kreativitas-kreativitas," sebut Sarman kepada CNBC Indonesia, Senin (23/3).terus berjalan.
"Termasuk di toko pakaian harus ada kreativitas berjualan melalui online. Ini yang dibutuhkan agar nggak stagnan, minimal mungkin pendapatan nggak sama sekali nol," sebutnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerukan perkantoran di ibu kota untuk menghentikan segala kegiatannya selama 14 hari, mulai 23 Maret 2020.
Dalam seruan yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2020, ada lima poin yang disebutkan, di antaranya adalah menghentikan kegiatan perkantoran, menutup fasilitas operasional, dan melalukan kegiatan berusaha dari rumah.
Di luar kebijakan itu, sektor dunia usaha seperti perhotelan dan pariwisata memang sudah terpukul. Sektor hotel termasuk yang sudah merumahkan pekerjanya.
Komentar
Posting Komentar