Langsung ke konten utama

50 UKM Depok Sambangi Bogasari

Peserta UMKM binaan DKUM Depok saat mengikuti pelatihan membuar donat di Bogasari Baking Centre, Cilincing Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta Wira Usahawan Baru (WUB) sektor makanan binaan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Pemerintah Kota Depok tahun ini patut bersykur. Pemkot Depok memfasilitasi mereka untuk bisa mengikuti pelatihan pengolahan makanan berbasis terigu di Bogasari Baking Center (BBC), tempat pabrik Bogasari, Jalan Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta Utara.Materi pelatihan dengan konsep semi hands on ini dipandu dua baker BBC, Muhammad Irvan Indrayana dan Babun Bunyanun Marsus. Mereka berlatih membuatan donat, roti unyil dan mie goreng. Peserta WUB yang hadir sebanyak 50 orang, sehingga mereka dibagi dalam dua kelompok.
photo
Peserta WUB binaan DKUM Kota Depok saat berkunjung ke pabrik Bogasari di Jakarta Utara.
Pelatihan memakan waktu 1,5 jam. Setiap peserta mendapatkan produk yang dipraktikkan. Tidak sedikit juga peserta yang menanyakan berbagai tip dan trik terkait pengolahan produk usaha mereka kepada kedua baker BBC. Mulai dari seputar kualitas dan kuantitas produk yang ingin dihasilkan.
DKUM Depok menanggung biaya pelatihan semua peserta melalui anggaran pembinaan UKM yang sudah ditetapkan di setiap APBD Kota Depok. Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Pemerintah Kota Depok, Dewi Indrianti mengatakan, program pembinaan kelompok usaha mikro ini sudah berjalan sejak 2017. Setiap tahun DKUM Depok membina 11 kelompok sesuai dengan jumlah kecamatan yang ada di Depok.
“Karena itu, melalui pelatihan ini, kami berharap para UMKM menemukan peluang usah baru atau meningkatkan kapasitas usaha yang sudah dijalankan. Apalagi mayoritas para UMKM yang kami bawa ke Bogasari adalah pelaku usaha di sektor makanan berbasis tepung terigu,” ucap Dewi di sela kunjungan dan pelatihan tersebut.
Program pelatihan sekaligus kunjungan ke pabrik Bogasari ini merupakan yang pertama kalinya. Kelompok pertama kemudian mengikuti pelatihan dim BBC. Kemudian kelompok kedua melakukan kunjungan ke pabrik dan area produksi penggilingan gandum menjadi terigu di line Mill MNO yang berjarak sekitar 200 meter dari BBC.
photo
Sementara itu, Iskandar Zulkarnain, Kepala Seksi Pemberdayaan Usaha Mikro Pemkot Depok yang juga ikut mengawasi pelaksanaan program pembinaan ini mengaku puas karena sesuai dengan yang diharapkan. Menurutnya, para UMKM yang sudah menjalankan usaha selama ini mendapatkan tambahan pengetahuan langsung dari ahlinya. Mulai dari pimpinan produksi, bakerBBC, bahkan materi seputar program kemitraan Bogasari dengan UMKM.
“Para UKM binaan kami menjadi semakin yakin bahwa usaha yang mereka tekuni saat ini sangat berpotensi untuk berkembang. Apalagi setelah melihat kesaksian para UMKM binaan Bogasari yang sudah memakai belasan bahkan puluhan ton terigu setiap bulannya,” ujar Iskandar.
Hal ini juga diakui para UMKM peserta kunjungan pelatihan, misalnya Nia Rusniati. Nia menjalankan usaha martabak manis dan telor bersama orangtuanya. Bagi dia dan teman-temannya, kunjungan dan pelatihan ini tidak hanya menambah wawasan seputar terigu Bogasari tapi juga inspirasi bisnis untuk ke depannya. “Kami juga menjadi lebih paham kesesuaian setiap tingkatan protein yang dikandung dalam terigu Bogasari dengan kualitas produk yang ingin kami jual. Ada tips-tips dalam pengolahan dan trik bisnis dalam pemasaran yang kami dapatkan dari kunjungan pelatihan ini,” ucap Nia.
Di akhir acara kunjungan pelatihan, Bogasari mengapresiasi komitmen program pembinaan UMKM yang dijalankan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Pemerintah Kota Depok. Karena itulah dalam kunjungan pelatihan ini tim Bogasari berusaha memberikan pelayanan yang maksimal, khususnya dalam menginspirasi dan menyemangati usaha para UMKM  Depok.
“Kami senang karena program yang dijalankan Pemkot Depok sejalan dengan semangat program kemitraan Bogasari dengan UKM yakni tumbuh bersaama. Apalagi hampir 65 persen pelanggan Bogasari adalah para UKM makanan berbasis tepung terigu,” ucap Rudianto Pangaribuan, pimpinan Public Relations Divisi Bogasari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka