Langsung ke konten utama

Upaya Paket ID meraup peluang dari teknologi rantai pasok

Upaya Paket ID meraup peluang dari teknologi rantai pasok
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kegiatan rantai pasok atau supply chain yang aman dan terkendali amat dibutuhkan oleh perusahaan logistik,  distributor hingga pelaku usaha perdagangan elektronik alias e-commerce. Kebutuhan ini dimanfaatkan start up yang menawarkan layanan digitalisasi rantai pasok dengan teknologi software as a service (SaaS) atau perangkat lunak. 
Salah satu pelaku usaha yang menyediakan layanan tersebut adalah PT Paket Informasi Digital atau Paket ID dengan produk Mile Apps. Aplikasi ini  resmi meluncur pada 2018 dan kini sudah memiliki 24 klien mulai dari logistik, distributor hingga e-commerce. Platform Mile Apps dirintis oleh Dika Maheswara,  Founder dan Chief Executive Officer Paket ID serta Indra Prastha Co-Founder dan Chief Technology Officer Paket ID. 
Mile Apps ini menyasar pasar bisnis sesuai dengan tiga hal. Pertama bisa disesuaikan kebutuhan klien. Kedua menyesuaikan dengan persoalan yang dihadapi pengguna.
Ketiga, layanan data driven, artinya data di lapangan bisa terpampang secara real time. "Aplikasi bisa buat yang simple, seperti penerimaan tanda terima  atau kompleks bahkan unik," jelas Dika kepada KONTAN.
Layanan Mile Apps dibanderol Rp 100.000 sampai Rp 200.000 per pengguna perbulan. Jika ada pengguna yang ingin aplikasi sesuai kebutuhan, maka bakal ada tambahan biaya Rp 10 juta sampai Rp 15 juta.
Tahun 2020 ini Dika mengungkapkan pihaknya akan fokus pada pengembangan fitur di warehouse management atau smart warehousement. 
Dengan upaya tersebut, Dika menargetkan pengguna Mile Apps bisa mencapai dua kali lipat sampai akhir tahun ini. Aplikasi ini, kata Dika sanggup mengolah data minimal 800.000 - 900.000 transaksi per hari untuk satu klien.
Untuk pendapatan Mile Apps, Dika  mengklaim rata-rata saban bulan bisa meraup pendapatan antara Rp 500 juta sampai Rp 600 juta. Dan ditargetkan angka tersebut juga bisa bertambah dua kali lipat pada akhir tahun ini. 
Dengan hasil tersebut, tak heran jika ada investor yang tertarik menanamkan modal ke Mile Apps. Dika membenarkan untuk tahun ini bakal ada suntikan dana segar ke start up ini. Namun ia belum bisa memberikan informasi lebih detil terkait proses pendanaan tersebut. Yang jelas, pendanaan bisa terealisasi pada paruh kedua tahun ini dan jenisnya seri A. "Untuk pengembangan tim, pasar dan lainnya," jelasnya.
Setelah menjangkau pasar lokal, Paket ID ingin melangkah ke Asia Pasifik lima tahun mendatang.    sumber:https://peluangusaha.kontan.co.id/news/upaya-paket-id-meraup-peluang-dari-teknologi-rantai-pasok

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengubah blog menjadi mesin uang

You probably know that while visits are nice, leads, well, are so much nicer. Simply put, blogging for the sake of driving more traffic to your website doesn’t cut it any more. You need to find a way to monetize your content. The real value lies in the ability to take this traffic and convert it into real leads, and eventually revenue, for your company. >  Learn how to monetize your content with Roojoom Back in 2014, HubSpot’s research found that marketers who prioritize blogging are  13 x more likely  to enjoy positive ROI. Not surprisingly, the same report found that marketers’ top two business concerns are increasing the number of leads generated, and turning those leads into customers. Once you’ve set your priorities straight, and start blogging at least once a week – if not twice or three times, it’s time to create a clear conversion path from your blog. This will help ensure that any top-of-the-funnel visitors can easily see what the next step is for th...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Tren Penggunaan AI di Indonesia

  Artificial Intelligence kini menjadi topik pembicaraan banyak orang berkat popularitas Generative AI (GAI) seperti   Midjourney   dan   ChatGPT . Namun, sebenarnya, AI sudah digunakan sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Selain itu, AI juga digunakan di berbagai bidang, dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Di game, AI biasanya digunakan untuk menampilkan perilaku manusiawi dan responsif pada Non-Player Characters alias NPCs. Tak berhenti sampai di situ, AI kini juga bisa bermain game, layaknya manusia. Di 2017, AlphaGo buatan DeepMind berhasil mengalahkan pemain Go nomor satu di dunia,  Ke Jie . Sementara di 2019, OpenAI Five berhasil mengalahkan para pemain Dota 2 yang pernah menjadi juara dunia. Untuk mengetahui tren penggunaan AI di Indonesia, saya mengobrol dengan  Adhiguna Mahendra , Chief of Business, Product, and AI Strategy, Nodeflux. Awal Penggunaan AI di Indonesia Sebenarnya, AI sudah mulai digunakan di Indonesia sejak era 1980-an, u...