Langsung ke konten utama

Perkuat bisnis logistik, BGR Logistics lakukan transformasi digital

Perkuat bisnis logistik, BGR Logistics lakukan transformasi digital

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BGR Logistics tengah bertransformasi menjadi digital logistic company untuk memaksimalkan pelayanan. Di tengah persaingan bisnis logistik yang sangat ketat, perusahaan ini melakukan diferensiasi layanan yang diberikan kepada pelanggan.
Direktur Utama BGR Logistics, M. Kuncoro Wibowo menyebutkan BGR Logistics memposisikan diri sebagai Digital Logistics Company, seiring dengan inovasi digital yang dilakukan untuk memperkuat bisnis.
Inovasi digital tersebut antara lain dengan telah dimilikinya sistem pergudangan yang disebut dengan Warehouse Integrated Application (WINA) dan sistem armada, Fleet Integrated and Order Monitoring Application (FIONA).
Dirinya juga melihat peluang bisnis logistik yang menyentuh pangsa pasar retail. Bisnis logistik tersebut dibangun dengan sebuah platform aplikasi yang dinamakan BGR Access, di mana aplikasi tersebut membantu masyarakat dalam hal membuang barang bekas elektronik yang sudah rusak maupun yang sudah tidak digunakan.
“Aplikasi ini juga tengah dikembangkan untuk layanan pembuangan minyak goreng bekas dan oli bekas. Proses logistik yang terjadi kita menyebutnya sebagai reverse logistics,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (11/3).
Platform BGR Access tersebut juga akan dikembangkan untuk membantu pemerintah dalam proses logistik dalam hal kedaulatan pangan. Kolaborasi dengan stakeholder terkait dan BUMN di cluster pangan juga tengah dijajaki.
Atas inovasi digital yang dilakukan, Kuncoro berharap agar pihaknya dapat terus memberikan kontribusi yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat.
“Semoga kami terus mendapatkan dukungan untuk inovasi digital di industri logistik ini, dan juga untuk aplikasi BGR Access yang akan bermanfaat bagi banyak pihak serta masyarakat,” lanjutnya.
Atas inisiatif tersebut, Kuncoro pun diganjar penghargaan sebagai The Most Inspiring  CEO dalam ajang iCIO Award 2020. Penghargaan diterima berdasarkan atas sejumlah inovasi dan transformasi yang dilakukan selama memimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak sebagai penyedia jasa logistik tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa, penghargaan yang diterima dalam ajang iCIO Award tersebut, merupakan pengakuan stakeholder atas transformasi digital yang dilakukan BGR Logistics. Selain itu, capaian tersebut, juga merupakan usaha bersama seluruh karyawan BGR Logistics untuk menghadapi era digital

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka