Langsung ke konten utama

Kejar Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kemendesa Gandeng Telkom dalam Digitalisasi Desa Wisata


Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendesa Samsul Widodo (kanan) menerima simbolis bantuan sarana standardisasi homestay dan jaringan internet TelkomGroup di atraksi wisata Sumba yang diserahkan oleh General Manager Telkom Witel NTT Samsurizal Aruni usai penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) program Digitalisasi Pariwisata Desa di Waihura, Wanokaka, Sumba Barat, Senin (16/3).

Jakarta18 Maret 2020 – Memiliki lebih dari 162 objek pariwisata dan 7 event budaya yang sangat eksotis, daerah Sumba Provinsi Nusa Tenggara Barat yang termasuk ke dalam desa di kawasan Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T) potensial dijadikan Desa Wisata. Untuk itu, Kementerian Desa, Daerah Pembangunan Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa) menggandeng PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) untuk melaksanakan program Digitalisasi Pariwisata Desa di daerah Sumba. Telkom menghadirkan program Telkom Digital Travel & Tourism Solution atau yang dikenal dengan TITAN melalui implementasi e-ticketing (TITAN Ticketing) dan e-reservation homestay (TITAN Stay) di 8 objek wisata dan 9 homestay sebagai pilot project, yang juga didukung oleh LinkAja yang telah menggandeng 18 merchants di Sumba.
Loket tiket on site di Liberani Mangrove Ecotourism, Desa Bali Loku, Kecamatan Wanokaka, Sumba Barat dapat dilayani melalui aplikasi TITAN Ticketing. Melalui program TITAN, Telkom siap mendukung digitalisasi pariwisata di Indonesia khususnya di Nusa Tenggara Timur dengan potensi pariwisata yang berlimpah.
Bertempat di Waihura, Wanokaka, Sumba Barat, Senin (16/3), Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendesa, Samsul Widodo bersama General Manager Telkom Witel NTT, Samsurizal Aruni melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) program Digitalisasi Pariwisata Desa yang dilanjutkan dengan peresmian program Digitalisasi Pariwisata Desa.
Sehari sebelumnya bertempat di Rumah Adat Budaya Sumba yang menjadi salah satu titik program e-ticketing, Dirjen PDT Kemendesa melakukan uji coba e-ticketing didampingi oleh Pendiri Rumah Adat Budaya Sumba, Pastor Peter Robert Ramone. Dengan implementasi TITAN ini akan mempermudah wisatawan mengakses wisata budaya di daerah Sumba, di samping juga meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendesa, Samsul Widodo mengatakan, “Program digitalisasi, khususnya e-ticketing ini bisa menjadi solusi mudah bagi para wisatawan karena transaksi bisa dilakukan dari jarak jauh.” Ke depannya Kemendesa berharap berbagai pengembangan dari program ini dapat dilakukan, seperti paket one-stop-solution untuk para wisatawan, di mana wisatawan dapat berkunjung ke objek wisata sekaligus berfoto dengan baju adat dan makan siang hidangan khas setempat.
Direktur Digital Business Telkom Faizal R. Djoemadi dalam kesempatan terpisah mengatakan, pihaknya mengapresiasi kepercayaan Pemerintah khususnya Kemendesa kepada Telkom untuk turut membangun pariwisata tanah air. “Melalui program TITAN, Telkom siap mendukung digitalisasi pariwisata di Indonesia termasuk di Nusa Tenggara Timur dengan potensi pariwisata yang berlimpah,” ujar Faizal.
Pada kesempatan tersebut, Telkom juga memberikan bantuan sarana untuk standardisasi homestay di Desa Waihura, Bali Loku, dan Waimangoma kepada masing-masing Kepala Desa yang akan menjadi bagian dari program desa binaan Telkom.
Sumba menjadi langkah awal dari program Digitalisasi Pariwisata Desa yang nantinya akan dilakukan di 52 Desa Wisata di provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (35 desa di Mandalika & 17 di Labuan Bajo).
Faizal berharap dengan terciptanya digitalisasi desa ini, baik wisatawan maupun penduduk lokal sama-sama diuntungkan. Semoga keberhasilan digitalisasi desa di Provinsi NTB dan NTT ini nantinya akan menjadi proyek percontohan yang akan diimplementasikan di desa-desa lain seluruh Indonesia. “Ini merupakan inovasi dan buah kerjasama Telkom sebagai dukungan untuk ekosistem pariwisata digital di Indonesia dan percepatan pembangunan daerah tertinggal,” tutup Faizal.
Telkom menghadirkan program Telkom Digital Travel & Tourism Solution atau yang dikenal dengan TITAN melalui implementasi e-ticketing(TITAN Ticketing) dan e-reservation homestay (TITAN Stay) di 8 objek wisata dan 9 homestay sebagai pilot project, yang juga didukung oleh LinkAja yang telah menggandeng 18 merchants di Sumba.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka