Langsung ke konten utama

Pertamina Kejar Digitalisasi Maksimalkan Bisnis Hilir

Pertamina Kejar Digitalisasi Maksimalkan Bisnis Hilir

Yogyakarta, Beritasatu.com - Untuk memaksimalkan bisnis di bidang hilir, PT Pertamina (Persero) berinovasi dalam teknologi di era digitalisasi saat ini. Beberapa contoh inovasi pengembangan bisnis hilir mulai dari digitalisasi SPBU, aplikasi My Pertamina hingga pengelolaan sosial media yang saat ini salah satu platformnya yaitu Instagram memiliki jumlah follower sebanyak 500 ribu.
Manager Media Communication PT Pertamina (Persero), Heppy Wulansari, dalam acara ‘Nongkrong Bareng Pertamina- NoBaper’ yang diselenggarakan Pertamina MOR IV wilayah Jawa Tengah dan DI Yogya bertempat di Sinergi co-working space, Kota Yogyakarta Jumat (13/03/2020) mengatakan, inovasi di bidang teknologi dan digitalisasi menjadi salah satu kekuatan dalam menjalankan bisnis energi di Indonesia.
Menurutnya, melalui platform media sosial PT Pertamina dapat menjangkau stakeholder dan konsumen hingga ke pelosok bahkan ke lokasi yang jauh dari titik SPBU.“Karena adanya sosial media, mereka dapat berinteraksi dengan Pertamina dan kami dapat memberikan solusi ketersediaan energi disana. Program tersebut dinamakan BBM satu harga,” ujar Heppy.
Institusi atau perusahaan yang tidak mengikuti perkembangan era digitalisasi pasti perlahan akan ditinggalkan oleh stakeholder atau konsumennya. Bahkan sebagai BUMN, Pertamina memiliki tanggung jawab penuh terhadap keberlangsungan energi di Indonesia.
“Inovasi-inovasi teknologi dan digitalisasi terus kita lakukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan energi,” ungkap Heppy.
PT Pertamina (Persero) juga senantiasa akan memberikan informasi terkait kinerja perusahaan melalui berbagai platform media digital maupun konvensional. Jika ada masyarakat yang membutuhkan informasi atau memberikan masukan dan saran dapat menghubungi kontak Pertamina 135 atau melalui website www.pertamina.com.
Inovasi pengembangan bis­nis hilir meliputi digitalisasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), aplikasi My Pertamina.
Heppy mencontohkan dengan teknologi digital, juga sebagai upaya untuk melakukan pengawasan dapat berjalan lebih maksimal seperti dapat mengetahui ada tidaknya kebocoran, dan kemungkinan lain seperti hal yang terjadi di luar kewajaran.
Selain Heppy, Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan Pertamina memegang peranan penting dalam keberlangsungan energi di Indonesia mulai dari sektor hulu hingga hilir.
Komaidi menyebutkan saat ini kondisi produksi dan konsumsi migas di Asia Pasifik berbanding cukup jauh yakni produksi migas di Asia Pasifik mengambil porsi hanya 30 persen sedangkan konsumsinya 60 persen begitu pula produksi minyak di Indonesia hanya berkisar di angka 800 ribu barel sedangkan konsumsi berada di angka 1,6 juta barel.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka