Langsung ke konten utama

Rutan Banjarsari Cerme Gresik, Berlakukan Digitalisasi



Gresik (beritajatim.com) – Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB, Banjarsari Cerme, Gresik, memberlakukan digitalisasi guna mewujudkan program resolusi pemasyarakatan tahun 2020.
Tujuan pemberlakuan digitalisasi ini untuk meningkatkan integritas pelayanan lembaga. Sedangkan bagi pengunjung sebagai bentuk keamanan penghuni lapas.
Kasie Pelayanan Tahanan Rutan Banjarsari Kelas IIB Cerme Anis Handoyo mengatakan, contohnya dari program digitalisasi adalah menerapkan ‘finger print’ bagi pengunjung.
“Pemberlakuan ‘finger print’ selain menjamin keamanan, program itu tentunya lebih terstruktur dan efisien,” katanya, Kamis (27/02/2020).
Ia menambahkan, saat ini rata-rata setiap harinya pengunjung lapas bisa mencapai 80 hingga 100 orang. Terkadang, pada hari Sabtu bisa lebih dari 100 bahkan 200 pengunjung. Sehingga, adanya digitalisasi tersebut, Rutan Banjarsari Kelas IIB Cerme diharapkan terbantu dalam melakukan pelayanan kunjungan bagi keluarga warga binaan.Sementara itu, Kepala pengamanan rutan (KPR) Rutan Banjarsari Zulfikar menuturkan, adanya finger print nanti sangat bagus jika dilihat dari segi pengamanan. Tentu, dipastikan penghuni lapas (tahanan) tidak bisa kabur karena sudah terdeteksi melalui finger print.
“Prosedurnya nanti setelah pengunjung melakukan pendaftaran dan melakukan finger print, pengunjung dipersilakan masuk. Setelah selesai membesuk penghuni lapas, pengunjung tetap finger print lagi. Sehingga identifikasi pengunjung dan penghuni lapas terdeteksi melalui finger print,” ungkapnya.
Hingga per 27 Februari 2020, penghuni Rutan Banjarsari Kelas IIB Cerme, Gresik  mencapai 855 orang. Padahal,  rutan tersebut hanya mampu menampung 200 orang. (dny/ted)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...