Langsung ke konten utama

Kolaborasi Kemenkop dan UKM Bersama Moka Dorong Transformasi Digital UKM



indopos.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM berkolaborasi dengan Moka (startup penyedia layanan kasir digital di Indonesia) dalam mengupayakan UMKM naik kelas melalui transformasi digital dan pengembangan usaha.
Roadshow edukasi tersebut akan dilakukan di empat kota. Yaitu, Bandung, Mataram, Surabaya dan Solo selama satu bulan sampai April 2020″, kata Plt Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Herustiati, pada acara lokakarya digitalisasi manajemen usaha yang bertemakan “Brick To Click Business Expansion”, di Kota Bandung, Kamis (5/2).
Penandatanganan kerjasama secara resmi dilaksanakan di kota pertama, Bandung, yang digawangi oleh Bidang Skema Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM bersama Moka.
Herustiati menjelaskan, KUMKM sudah saatnya mulai merubah pola manajemen bisnisnya dari konvensional menjadi digital dengan memanfaatkan data dan teknologi.
“Karena dengan digitalisasi, KUMKM akan lebih mudah mengawasi bisnisnya secara real time sehingga bisa lebih fokus kepada hal-hal yang lebih penting. Seperti pengembangan usaha dan pelayanan prima kepada pelanggan,” ujar Herustiati.

Plt Asisten Deputi Bidang Pemetaan Kondisi dan Peluang Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Rahmadi menambahkan, pelaksanaan kemitraan ini merupakan salah satu rangkaian dalam rangka menjalankan Strategi Nasional Pengembangan KUMKM yang digagas Kementerian Koperasi dan UKM dengan aksi sebagai pengenalan pemetaan kondisi, peluang usaha, eksplorasi, manajerial, konsultasi sampai kepada pendampingan bagi ekosistem proses bisnis UMKM.
“Sehingga, dari usaha yang dijalankan UMKM bersifat Small Dinamic Enterprise meningkat menjadi Fast Moving Enterprise dengan diterapkannya analogi From Brick To Click atau Usaha Offline to Online, konvesional menjadi digitallisasi bisnis dan ekspansi usaha lokal menjadi internasional, diharapkan sebagai solusi baru ke depannya,” papar Rahmadi.

Dalam rangkaian acara edukasi ini, Moka dan Kemenkop UKM menyasar 200 peserta di empat kota yang merupakan pelaku usaha berskala UMKM, dengan memberikan pengarahan mengenai digitalisasi bisnis.
Tiga hal utama yang ingin dicapai adalah tersampaikannya edukasi mengenai manfaat digitalisasi manajemen usaha kepada UMKM, meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Kemudian, juga memberikan kesempatan kepada UMKM untuk uji coba secara gratis aplikasi kasir digital dari Moka”, kata Rahmadi.
Tidak hanya edukasi tatap muka saja, Moka bersama Kemenkop dan UKM turut mengelola forum online yang memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mendapatkan materi setelah acara berlangsung, sehingga peserta dapat terus mendapatkan informasi mengenai edukasi secara berkesinambungan.
Dalam kesempatan yang sama, Government Partnership Manager Moka Rechelle Rumawas mengapresiasi kolaborasi dengan instansi yang memiliki visi sejalan untuk memberikan edukasi melek digital terbaik bagi para pelaku usaha di Indonesia.
“Tidak hanya fokus pada pengembangan bisnis, Moka turut menaruh perhatian pada penyelenggaraan edukasi pengembangan keahlian UMKM”, ucap Rechelle.
Rechelle berharap, kemitraan dengan Kemenkop dan UKM dapat diperluas agar lebih banyak lagi UMKM yang menerima manfaatnya. “Dengan menggunakan kasir digital, diharapkan para pelaku usaha dapat menjalankan operasional bisnis dengan lebih tertata, termasuk pada pencatatan transaksi penjualan, pengawasan usaha secara real-time, serta perencanaan bahan baku agar lebih teratur,” paparnya.
Kemitraan ini menandakan bahwa Moka terus terbuka untuk menggandeng tidak hanya pelaku usaha, namun juga badan usaha milik pemerintah dan swasta, lembaga, dan lainnya. “Harapannya, Moka dapat mendukung banyak pihak dalam mendigitalisasi sistem kasir sehingga tercipta kondisi bisnis yang efektif dan efisien”, pungkas Rechelle. (adv)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka