Langsung ke konten utama

Grab Latih Pelaku UMKM Jatinangor Cara Sukses Jualan Online



SUMEDANG,– Salah satu layanan pesan antar makanan dan ojek online milik sebuah perusahaan transportasi berbasis online menggelar workshop di Aula Kantor Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (12/3/2020).
Workshop diikuti ratusan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah Kabupaten Sumedang, khususnya Kecamatan Jatinangor.
Outer Manajer PT Grab Teknologi Indonesia, Ade Ihsan menyebutkan, workshop yang melibatkan 100 pelaku UMKM di Jatinangor ini merupakan bentuk komitmen dan upaya pihak Grab untuk mensejahterakan mitranya yang telah bergabung dengan Grab.
“Pada kesempatan ini, kami memberikan pelatihan bagaimana cara sukses untuk berjualan dengan cara online,” terangnya.Dikatakan, Grab juga membuka pendaftaran bagi para calon mitra yang ingin bergabung ke dalam platform Grab.
“Saat ini, banyak pilihan layanan bagi para calon mitra yang akan bergabung dengan kami, seperti Grab Ekspres yang merupakan sebuah layanan bagi para UMKM untuk mengirimkan barangnya dengan harga murah, cepat, aman serta terjamin sampai ke tujuan,” jelasnya.
Ade menambahkan, ada juga Grab Kios yang merupakan layanan pembantu pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya.
“Bila ada yang mau jualan pulsa, sembako atau apa saja itu bisa melalui Grab Kios,” ujar dia.Selanjutnya, kata Ade, ada Grabfood yang merupakan fasilitas para UMKM khusus di bidang kuliner.
“Dan terakhir ada Grab Benefit. Ini adalah layanan bagi mitra Grab di bidang travel. Jasa hingga usaha fashion pun bisa dimasukan ke Grab Benefit,” tuturnya.
Pihaknya melihat, Jatinangor memiliki potensi signifikan dengan adanya sejumlah perguruan tinggi dan puluhan ribu mahasiswa.
“Di sini menjadi peluang market bagi setiap layanan Grab. Sehingga kami membuka seluas-luasnya bagi pelaku UMKM yang ingin bergabung. Kami tidak membatasinya,” katanya.Dirinya juga menyampaikan beberapa tips agar berhasil dalam bisnis kuliner secara online. Pertama harus jelas nama makanannya apa. Kedua kualitas rasanya. Ketiga jika sudah tergabung dengan aplikasi Grabfood, buatlah promo semenarik mungkin, sebab akan lebih cepat dikenal bahkan, tampilan produk kuliner akan terlihat di depan.
“Lebih dari itu, bagi pelaku UMKM yang ingin bergabung dengan Grab sama sekali tidak dipungut biaya apapun, alias gratis, hanya melengkapi syarat-syarat dokumentasi biasa saja,” pungkas Ade. [Abas]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka