Langsung ke konten utama

Sinar Mas dan Microsoft Berkomitmen untuk Berinovasi Bersama untuk Digital Indonesia melalui Artificial Intelligence, Cy

Sinar Mas dan Microsoft Berkomitmen untuk Berinovasi Bersama untuk Digital Indonesia melalui Artificial Intelligence, Cy



Jakarta, 18 Maret 2020 – Sinar Mas dan Microsoft telah berkomitmen untuk mengubah lanskap industri di negara ini dengan menggunakan teknologi sebagai platform digitalisasi. Chief Strategy & Transformation Officer, Sinar Mas, Bill Choong dan Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izmee menandatangani Nota Kesepahaman (MoU), disaksikan oleh CEO Microsoft Satya Nadella di acara Microsoft bertajuk //Dev Con/ Digital Economy Summit pada 27 Februari 2020.
“Saat ini, teknologi dan digital telah menjadi bagian dari DNA Sinar Mas. Teknologi yang relevan dan tepat dapat mendorong peluang bisnis baru. Ini memungkinkan terciptanya insight yang lebih baik, analitik yang canggih, peningkatan dalam pengambilan keputusan secara real-time, informasi yang konsisten dan andal, kolaborasi yang lebih erat, tata kelola data dari platform yang kuat serta tampilan antarmuka dan pengalaman pelanggan yang lebih baik,” kata Bill Choong, Chief Strategy & Transformation Officer, Sinar Mas.
Kolaborasi antara Sinar Mas dan Microsoft akan mendorong transformasi digital perusahaan, dengan memelopori inisiatif teknologi di setiap unit bisnis. Mulai dari pulp, pangan agrikultur, pengembangan ndepend, layanan keuangan hingga telekomunikasi, energi, usaha digital, kesehatan dan ndependen, Sinar Mas bertujuan untuk meningkatkan dan menciptakan efisiensi lebih lanjut melalui artificial intelligence, machine learning, dan cybersecurity. Selain itu, Sinar Mas akan memperbarui solusi yang didukung cloud Microsoft untuk Modern Workplace, termasuk adopsi M365 dan penggunaan Microsoft Azure sebagai salah satu Sistem Aplikasi Inti.
“Kami mendapatkan manfaat dari inovasi dan kemajuan teknologi. Dengan platform mobilitas dan konektivitas ini, grup teknologi Sinar Mas, bundling teknologi dan solusi digital ini menciptakan sinergi guna memenuhi kesenjangan jangkauan dan merealisasikan potensi penuh konektivitas yang menguntungkan Sinar Mas. Kami berharap dapat membuka kesempatan untuk berinovasi bersama Microsoft guna menyediakan solusi terintegrasi yang penting bagi rencana transformasi Sinar Mas serta berkontribusi pada peta jalan digital Indonesia,” lanjut Bill Choong.
Menurut studi IDC yang dilakukan oleh Microsoft untuk Indonesia, sekitar 40% dari PDB Indonesia akan berasal dari produk atau layanan digital pada tahun 2021 dengan transformasi digital diperkirakan akan memberi kontribusi US$ 22 Miliar ke PDB Indonesia pada periode yang sama. Studi ini menunjukkan para pemimpin melihat dua kali lipat manfaat dari menjalankan transformasi digital, dengan peningkatan produktivitas, pengurangan biaya, dan advokasi pelanggan.
“Pada saat digitalisasi mentransformasikan cara kami berkolaborasi, berkomunikasi dan berkreasi bersama, dan Bank Dunia mencantumkan Indonesia sebagai ekonomi terbesar ke-10 di dunia dalam hal paritas daya beli, dengan pertumbuhan ekonomi yang mengesankan, kami tahu keberhasilan bisnis di Indonesia akan tergantung pada organisasi yang memiliki strategi dan kemampuan digital. Kami siap untuk memperluas kolaborasi kami dengan Sinar Mas, karena kami membantu memberdayakan mereka melalui teknologi untuk mentransformasikan kelompok bisnis Sinar Mas,” kata Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izmee.
Pada September 2019, Microsoft Indonesia telah bekerja sama dengan Sinar Mas Land untuk merealisasikan ndepende smart city di area perumahan ndependent terbesar milik perusahaan, Bumi Serpong Damai (BSD) City. Sebagai kelanjutan kerja sama, penandatanganan MoU ini juga akan memungkinkan inisiatif digital baru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan digital karyawan melalui pendirian Digital Factory di BSD.
Rencana ini sejalan dengan Indonesia yang sedang memasuki era baru Industri 4.0, ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi, dan sumber daya lainnya berkat kemajuan teknologi digital dan komunikasi. Implementasi Industri 4.0 akan menjadi akselerator untuk mencapai visi Indonesia untuk masuk dalam 10 besar ekonomi dunia pada tahun 2030.
Microsoft baru saja merayakan 25 tahun kehadirannya di Indonesia dengan menggelar //Dev Con/ Microsoft Indonesia Digital Economy Summit – konferensi developer terbesar di Asia Pasifik, dalam kemitraan dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) pada Kamis, 27 Februari 2020. Lebih dari 4.500 peserta terdaftar, lebih dari 700 perusahaan rintisan dan lebih dari satu juta penonton telah belajar mengenai investasi Microsoft dalam mengembangkan dan memajukan Indonesia serta peran penting developer karena komputasi mentransformasi setiap bagian dari kehidupan kita.
Tentang Microsoft
Microsoft (Nasdaq "MSFT" @microsoft) memungkinkan transformasi digital untuk era cloud cerdas dan intelligent edge. Misinya adalah untuk memberdayakan setiap orang dan setiap organisasi di planet ini untuk mencapai lebih banyak. Informasi terbaru mengenai Microsoft bisa didapatkan di: Microsoft Indonesia News Center https://news.microsoft.com/id-id/
Tentang Sinar Mas
Berawal ketika Eka Tjipta Widjaja pada usia 15 tahun memilih kewirausahaan sebagai jalan hidupnya di Makassar, Sulawesi Selatan, persisnya 3 Oktober 1938 silam, kini Sinar Mas berkembang menjadi sebuah brand yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan dengan nilai korporasi dan sejarah yang sama, namun masing-masing dari mereka independen dengan manajemen tersendiri. Melalui pilar usaha yang bergerak di sektor pulp dan kertas, agribisnis dan makanan, pengembang dan real estat, jasa keuangan, telekomunikasi dan teknologi serta energi dan infrastruktur, kesehatan, Sinar Mas adalah industri multi-nasional yang melibatkan sekitar 380.000 orang karyawan langsung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka