Langsung ke konten utama

Digitalisasi Pendidikan, Telkomsel Hadirkan Paket Data Ilmupedia

Paket Ilmupedia Telkomsel

INDUSTRY co.id - Jakarta, Telkomsel kembali menghadirkan inisiatif dalam mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia melalui upaya penyediaan akses terhadap ilmu pengetahuan yang semakin inklusif. 
Inisiatif tersebut diwujudkan dalam bentuk paket data ilmupedia dan kuis ilmupedia Berani Jawab! (IBJ).  Ilmupedia merupakan paket data yang khusus digunakan untuk mengakses berbagai aplikasi belajar online. 
Vice President Mass Market Telkomsel Hastining B. Astuti mengatakan Telkomsel berkomitmen untuk selalu menjadi enabler bagi generasi muda dan meyakini bahwa akses terhadap ilmu pengetahuan perlu dibuka secara luas. 
"Sejalan dengan komitmen pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam memperkuat teknologi sebagai alat pemerataan kesempatan dan dukungan pembelajaran yang sama bagi anak, maka Telkomsel  menghadirkan paket data ilmupedia dan kuis IBJ, " kata Hastaining. 
Hastining kemudian menjelaskan kembali kedua inisiatif tersebut sebagai salah satu bentuk upaya Telkomsel untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif, khususnya dalam bidang pendidikan. 
Paket ilmupedia merupakan paket data yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai aplikasi belajar online. 
"Paket ini diharapkan dapat mendorong pelajar untuk terus menggali potensi diri mereka dengan memberikan keseruan serta kemudahan akses belajar secara online" jelasnya. 
Paket ilmupedia kini sudah dapat digunakan untuk mengakses aplikasi belajar dari Quipper, Cakap, Bahaso dan Zenius.  
"Ke depannya, Telkomsel akan terus mengembangkan paket ilmupedia dengan memperluas kolaborasi dengan pihak lain yang memiliki visi sejalan dengan Telkomsel dalam membantu generasi muda Indonesia untuk menggali potensi diri lewat pendidikan," tutup Hastaining. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka