Langsung ke konten utama

Pemda Beri Ruang Etalase Produk UMKM



KAJEN – Pembangunan jalan tol berimbas pada pengusaha UMKM yang ada di Pantura Pekalongan. Untuk menyelamatkan pengusaha lokal, Pemkab Pekalongan akan memberi ruang etalase bagi produk unggulan UMKM lokal di sekitar exit tol dan membangun UMKM Centre di Wonopringgo.

“Kami sampaikan kepada pemda, kami selaku UMKM binaan Disperindag mengapresiasi dibangunnya gedung UMKM Centre,” ujar Ketua Paguyuban Pengusaha Sarung Batik (Papasko) Kabupaten Pekalongan, Amsori, ditemui usai beraudiensi dengan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Kantor Bupati, Kamis (19/3/2020).
Dalam audiensi itu, para pengusaha lokal ini juga mensikapi adanya tol yang berdampak pada toko-toko di sekitar Pantura.
“Ada satu pandangan dari pemda untuk memberikan solusi, yakni memberi ruang etalase untuk produk-produk unggulan di Kabupaten Pekalongan. Di antaranya, membuka pasar tradisional di lingkungan exit tol,” kata dia.Menurutnya, di pasar ini nantinya akan dimunculkan icon produk unggulan Pekalongan yang merupan Kota Santri, dimana sarung batik akan menjadi iconnya. “Ini masih menjadi kajian. Alhamdulillah dari pemerintah daerah sudah memikirkan produk-produk unggulan di Kabupaten Pekalongan agar lebih dikenal, bukan hanya di lokal tapi di seluruh daerah bahkan di dunia,” ujar dia.
Di lingkungan rest area, lanjut dia, juga akan difasilitasi ruang untuk produk unggulan Kabupaten Pekalongan.
Sementara itu, Kabid UMKM Disperindagkop dan UMKM Kabupaten Pekalongan Kistoro, mengatakan, Disperindagkop akan selalu mendukung seluruh pengusaha UMKM di Kabupaten Pekalongan. Menurutnya, aspirasi dari Papasko direspon positif oleh Bupati Pekalongan. Salah satunya, mereka akan diberi ruang di rest area yang tengah dibangun di Desa Pakumbulan, Kecamatan Buaran. “Produk UMKM akan ditempatkan di sana (rest area) dengan model pasar tradisional, namun tetap representatif dan layak,” ujar dia.
Selain itu, lanjut dia, Papasko nanti bisa mengisi blok A Pasar Kedungwuni untuk memamerkan produknya di sana. “Khusus blok A disetting untuk pasar nasional dan internasional, khusus sarung batik, konveksi, jins, dan craft- craft lainnya,” kata dia. (had)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...