Langsung ke konten utama

Ambisi Berapi-api, Pertamina Kejar Rampungkan Digitalisasi SPBU dan Pertashop

Ambisi Berapi-api, Pertamina Kejar Rampungkan Digitalisasi SPBU dan Pertashop - Warta Ekonomi

WE Online, Jakarta -
PT Pertamina (Persero) terus melakukan terobosan dan inovasi untuk mengoptimalkan layanan kepada masyarakat dengan mengejar penuntasan digitalisasi SPBU dan pengembangan Pertashop yang akan menjangkau desa-desa di seluruh Indonesia.
Saat ini proses digitalisasi SPBU di seluruh Indonesia masih berjalan dan ditargetkan tuntas pada pertengahan tahun ini.Pada empat tahapan kerja terdapat kemajuan signifikan. Dari total 5.518 SPBU, seluruhnya telah tuntas disurvei. Selanjutnya yang memasuki tahapan Civil Work sebanyak 98%. Sementara untuk pemasangan instalasi Automatic Tank Gauge (ATG) sebanyak 77% dan IT mencapai 72%.
Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Masúd Khamid menjelaskan, program digitalisasi SPBU merupakan upaya Pertamina untuk meningkatkan layanan kepada konsumen dengan memantau ketersediaan, penjualan BBM, dan transaksi di SPBU dengan data yang real-time.
"Dengan sistem digital, seluruh proses penyediaan BBM di SPBU terpantau dengan baik dan data tersebut dapat diakses secara langsung oleh sejumlah pihak berwenang, seperti Kementerian ESDMKementerian BUMNKementerian Keuangan, dan BPH Migas sehingga dapat saling mendukung untuk pengawasan penyaluran BBM, termasuk yang BBM bersubsidi seperti Biosolar (B30) dan Premium," jelas Mas'ud Khamid, Rabu (11/3/2020).Dirinya kembali melanjutkan, untuk menjawab tantangan di era digital, Pertamina telah melakukan digitalisasi di seluruh lini bisnis, dari hulu hingga hilir. Melalui digitalisasi SPBU, Pertamina akan memastikan layanan kepada pelanggan lebih aman, mudah, dan cepat.
Selain mengenjot penyelesaikan digitalisasi SPBU, Pertamina juga terus memperluas jangkauan penjualan dengan membangun mini outlet atau Pertashop yang akan menghadirkan berbagai produk dengan harga dan kualitas dijamin sama di SPBU. Program ini merupakan pengembangan dari program Pertamina One Village One Outlet (OVOO).
Mas'ud menambahkan, dari 7.196 kecamatan di Indonesia, Pertamina menargetkan pembangunan Pertashop di 3.827 kecamatan yang belum memiliki lembaga penyalur BBM dan LPG."Untuk mempercepat realisasi pembangunan Pertashop, Pertamina telah menandatangani kesepakatan dengan Kementerian Dalam Negeri dan membuka peluang kerja sama kemitraan bisnis kepada pemerintahan desa, koperasi, serta pelaku usaha atau UKM di seluruh Indonesia," pungkasnya.
Nantinya kepada mitra, Pertamina akan mengembangkan dua pola investasi. Yakni Pertamina yang berinvestasi dan desa yang menjalankan atau desa yang melakukan investasi dan ada rasio pembagian keuntungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka