Langsung ke konten utama

COVID-19 Mewabah, Kadin Indonesia Lakukan Pembinaan UMKM Secara E-Learning


telusur.co.id - Dampak wabah Virus Corona, sangat mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Diproyeksikan bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada posisi negative, bila terjadi Lockdown. Bukan hanya itu, pelaku usaha khususnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, yang paling merasakan dampak dari wabah virus Corona. Hal yang berbeda dirasakan saat krisis moneter 1998, dimana UMKM cukup Tangguh menopang perekonomian nasional, namun untuk kasus kali ini, justru UMKM akan banyak yang tumbang, apalagi bila dilakukan lockdown.
Kadin Indonesia dibawah ketua umum Bapak Eddy Ganefo, fokus pada pembinaan dan pengembangan UMKM, menyatakan “ Saat ini merupakan ujian yang besar bagi Indonesia, khususnya pelaku UMKM. Kadin Indonesia berharap Pemerintah tidak melakukan lockdown, karena akan berdampak sangat besar bagi pelaku usaha khususnya UMKM. Akan banyak UMKM yang akan mati, bila Lockdown.” 
Himbauan pemerintah agar segenap masyarakat untuk berdiam dirumah, untuk menghindari penyebaran wabah virus Corona, merupakan hal yang tepat, meskipun banyak pihak mengalami kendala didalam pelaksanaannya, terutama pelaku usaha. Kadin Indonesia yang selama ini focus pada pembinaan dan pengembangan UMKM, dengan memberikan pelatihan, training workshop, seminar dan lain-lain, dengan himbauan dari pemerintah, bukan bearti upaya pembinaan dan pengembangan UMKM tidak dapat dilakukan, namun dengan Teknologi saat ini, sangat memungkinan dilakukan secara digital.
“Program UMKM Naik Kelas, tetap kita lakukan, dengan memberikan pembinaan kepada pelaku UMKM secara online yaitu e-Learning,” ungkap Raden Tedy selaku Ketua Lembaga Pengembangan Usaha (Business Development) Kadin Indonesia kepada media, minggu 22/03/20 di Jakarta.
"Pembinaan berkala kepada pelaku UMKM dengan menggunakan salah satu aplikasi yang memungkinkan dilakukan secara e-Learning."
“Meskipun kondisi saat ini dimana wabah Virus Corona, sangat mempengaruhi pengembangan pelaku Usaha, namun Kadin Indonesia melakukan inovasi agar program pembinaan tetap dapat berjalan,” ujar Raden Tedy disela persiapan program Pembinaan e-Learning bagi pelaku UMKM.[Asp]
sumber: https://telusur.co.id/detail/covid-19-mewabah-kadin-indonesia-lakukan-pembinaan-umkm-secara-e-learning

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka