Langsung ke konten utama

Menkop Sebut Wabah Corona Sebuah Opportunity bagi UMKM

© Warta Ekonomi. Menkop Sebut Wabah Corona Sebuah Opportunity bagi UMKM
Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki, mengatakan bahwa wabah virus corona atau Covid-19 adalah sebuah peluang (opportunity) bagi para pelaku usaha khususnya usaha, mikro, kecil, dan menengah. Ia menjelaskan bahwa kondisi tersebut malah meningkatkan permintaan produk UMKM pada pasar.
"Jadi logikanya (virus), corona bukan berdampak ya, tapi sebuah opportunity (kesempatan) bagi para UMKM di Indonesia. Produk (UMKM) kita malah mengisi kekosongan-kekosongan karena pasar dunia terhambat produksinya imbas wabah (corona)," katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin (9/3/2020).
Keadaan tersebut, lanjut Teten, sangat mungkin dimanfaatkan guna meningkatkan pemasaran dan penjualan produk-produk UMKM. Artinya, produk usaha rakyat bisa merajai pasar di negerinya sendiri.
Menurutnya, produk-produk UMKM bisa menggantikan produk impor. Penjualan para pelaku usaha sangat mungkin meningkat. Apalagi, produk dari China yang kini masih merajai pasar di Indonesia.
Sementara itu, pelaku usaha dalam bidang penjualan sepatu hanya sedikit merasakan dampak wabah Covid-19. Hal itu sebagaimana disampaikan Miske Niharda pemilik usaha sepatu De' Monte Exclusive kepada Warta Ekonomi.
Miske mengatakan, usahanya tidak begitu merasakan dampak dari wabah Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Wabah tersebut malah membawa berkah. Artinya, pendapat Menkop Teten dan Miske ternyata sejalan dan belum memiliki dampak besar terhadap perekonomian rakyat.
"Corona tidak begitu berpengaruh. Bagi UMKM seperti saya, dampak malah permintaan makin naik. Tadinya permintaan barang banyak dipasok dari produk luar. Karena permintaan gak ada, jadinya (usaha) kami sudah seperti mati suri, dulunya. Tapi belakangan karena banyaknya permintaan dan produk dari luar dibatasi, kami mendapat berkahnya," katanya di Jakarta, Senin (9/3/2020).
Meski Miske mendapat berkah, ia tetap mendapat sedikit masalah bahan baku paku. Stok barang yang biasanya ia impor dari luar masih tetap ada, tetapi dengan harga yang meningkat atau di luar harga normal.
"Bahan baku nggak terlalu terpengaruh. Memang harganya jadi lebih tinggi. Produksi sepatu kan paku, paku dari luar tapi harganya naik. Sedikit terganggu," jelas Miske.
Namun demikian, Miske belum menghitung seberapa besar persentase peningkatan permintaan produknya. Alasannya, wabah Covid-19 masih berlangsung dan usahanya masih terus melakukan produksi normal. Hal itu juga karena produksi setiap sepatunya memakan waktu 10 sampai 14 hari.
Untuk pasar dalam negeri, De' Monte Exclsive milik Miske sudah dipasarkan dari Sabang sampai Merauke. Ia juga bermitra dengan beberapa perusahaan merek besar, ada yang sudah terjalin, tetapi ada juga yang belum. Kendala yang dihadapi saat belum tercapainya kesepakatan mitra salah satunya soal biaya. Uniknya, Miske sudah bermitra dengan sejumlah instansi pemerintah, seperti Kementerian Tenaga Kerja dan Jasa Raharja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka