Langsung ke konten utama

Yana: Penetrasi Pasar UMKM Perlu Digitalisasi

Bandung Raya - Bandung, Yana: Penetrasi Pasar UMKM Perlu Digitalisasi, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana,UMKM,Digitalisasi

 Kota Bandung menjadi kota pertama yang terpiluh roadshow program pelatihan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) digital yang diinisiasi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo.

Program digitalisasi UMKM tersebut bertujuan untuk mendampingi, memperkuat, dan memberdayakan pelaku UMKM di Tanah Air. 

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengapresiasi kegiatan tersebut. Dengan hadirnya pelatihan ini, ia berharap, pelaku UMKM lebih kreatif, inovatif, dan memperluas pangsa pasarnya sehingga bisa meningkatkan ekonomi para pelaku usaha. 

"Penetrasi pasar di masa pandemi ini, tentu membutuhkan digitalisasi dan membutuhkan penetrasi pasar tidak secara offline," kata Yana usai menghadiri Digitalisasi UMKM dengan tema "Pelatihan Peningkatan Sumber Daya Manusia menuju UMKM Go Digital" di Hotel Horison Bandung, Jumat 29 Januari 2021.

Menurut Yana, permasalahan yang saat ini dihadapi para pelaku UMKM yaitu bukan permodalan, melainkan kesulitan dalam pemasaran.

"Kegiatan ini tentu bisa memberi gambaran bagaimana memperbesar dan memperluas perkenalan produk-produk kita, sehingga tidak hanya dikenal di Kota Bandung saja," imbuhnya. 

Untuk itu, Ia mengajak para pelaku UMKM bisa betul-betul memanfaatkan teknologi dalam memperluas pemasaran. Harapannya, pelaku UMKM bisa naik kelas, meningkat menjadi pengusaha menengah, bahkan pengusaha besar.

"Dengan digitalisasi tentu tidak ada lagi sekat wilayah, pemasaran bisa dilakukan ke seluruh wilayah di dunia," tuturnya


Sumber: https://ayobandung.com/read/2021/01/29/181942/yana-penetrasi-pasar-umkm-perlu-digitalisasi

Ikuti bagaimana cara TITIPKU membantu UMKM dalam acara StartSMEup Talk - 05 Feb 2021, daftar segera di https://s.id/eventcerdas5feb


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...