Langsung ke konten utama

Pemkot Gorontalo Akan Membuat Pasar Digital Bersama untuk UMKM

Pemkot Gorontalo Akan Membuat Pasar Digital Bersama untuk UMKM

Pemkot Gorontalo akan melakukan pasar digital bersama untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Kota Gorontalo dalam rangka penguatan dan pengembangan kapasitas UMKM.

Hal tersebut merupakan bentuk pemulihan perekonomian di tengah pandemi untuk masyarakat kota Gorontalo yang memiliki UMKM. Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan Kono mengatakan pasar digital untuk UMKM itu merupakan misi ketiga Pemerintah Kota Gorontalo dalam memberikan akses pasar secara digital.

"Sebenarnya, akhir tahun kita sudah melakukan digitalisasi UMKM kepada 700 orang calon yang berusaha di UMKM, dan ada juga yang sudah ada UMKM," kata Ryan Kono setelah mengaku rapat koordinasi dengan Tokopedia, Senin (8/2/2021).

Ryan juga menjelaskan dengan adanya digitalisasi UMKM akan ada akses finansial yang perlu dijejaki. Ia akan melihat ekspansi kedepan setelah pihaknya memberikan program pelantikan saat akhir tahun 2020 lalu.

"Saat saya mengikuti rapat kalau dengan OPD terkait beserta dengan Tokopedia, kita mendapatkan ide untuk membuat tokoh bersama untuk UMKM," jelasnya

"Misalnya ada 50 UMKM, kita buat tokoh bersama secara digital, yang akan dipasarkan di Tokopedia," sambungnya

Ryan juga menambahkan pihaknya bekerjasama dengan Tokopedia dalam memberikan masukan dan memberikan penguatan dalam membuat pasar digital bersama.

"Selain Tokopedia, kita juga membuat kepada pihak lain dalam bekerjasama dalam pasar digital," tuturnya

Dalam pembuatan pasar digital ini, kata Ryan, masyarakat tidak dipungut biaya, dan pihaknya siap menfasilitasi dalam pembuatan pasar digital tersebut. "Saya berharap, masyarakat bisa terbantukan perekonomiannya di tengah pandemi Covid-19 ini," tutupnya mewakili Pemkot Gorontalo.


Sumber: https://cdn.timesmedia.co.id/images/2021/02/08/Wakil-Wali-Kota-Gorontalo-Ryan-Kono.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...