Langsung ke konten utama

Digitalisasi UMKM, 500 Ribu Pelaku Usaha Mikro Gunakan Aplikasi Pencatatan Keuangan

Ilustrasi UMKM manfaatkan aplikasi digital dalam mengelola keuangan usaha - - Foto: dok AFP

Sebanyak 500 ribu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memanfaatkan aplikasi digital dalam mengelola keuangan usahanya. Aplikasi tersebut mampu menghubungkan para pelanggan, pelaku UMKM, pemasok, dan wholesaler sekaligus.

"Inovasi yang kami hadirkan merupakan kontribusi nyata khususnya dalam membantu usaha kecil yang kini semakin rentan terdampak pandemi," kata CEO CrediBook Gabriel Frans dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 Februari 2021.

Ia mengungkapkan selain memiliki fungsi utama sebagai pencatatan keuangan usaha, CrediBook turut dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti pengiriman pesan tagihan, pembayaran tagihan atau transaksi keuangan di dalam aplikasi, hingga pengajuan pinjaman modal usaha.

"Solusi menyeluruh dalam mengelola berbagai transaksi keuangan tersebut diharapkan dapat mendorong produktivitas UMKM yang memiliki potensi sangat besar," terang dia.

Adapun CrediBook baru saja menerima pendanaan pra-seri A dari Wavemaker Partners, Alpha JWC Ventures, dan Insignia Ventures Partners. Pendanaan tersebut menjadi langkah besar dalam mengembangkan aplikasi CrediBook. Apalagi baru 13 persen dari dari 64,2 juta unit UMKM yang memanfaatkan teknologi digital dalam mengelola usahanya.

"Kami akan menjadi mitra strategis pemerintah untuk digitalisasi UMKM Indonesia," tegas dia.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Fiki Satari mengakui inovasi digital tersebut dapat berkontribusi terhadap percepatan digitalisasi UMKM secara sistemik. Apalagi struktur populasi usaha di Indonesia didominasi usaha mikro, yang sebagian besar dari pemilik usaha kecil masih bekerja secara konvensional.

"Kami melihat dengan adanya CrediBook, para pelaku UMKM dari sektor mana pun dapat dengan mudah mengelola keuangannya lewat satu aplikasi; bahkan dapat membentuk sebuah ekosistem usaha berbasis digital. Tentu ini bersinergi dengan usaha pemerintah dalam menggenjot kembali sektor UMKM yang melemah akibat pandemi," ujar Fiki.


Sumber: https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/0KvM2Elk-digitalisasi-umkm-500-ribu-pelaku-usaha-mikro-gunakan-aplikasi-pencatatan-keuangan

Kata siapa UMKM tidak perlu melek keamanan siber (cybersecurity) ? Kami akan membahasnya bersama pak Didi Nurcahya, ITIL®, GSEC - di 16 Feb 2021, pastikan anda terdaftar di https://s.id/eventcerdas16feb .


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...