Langsung ke konten utama

Mahasiswa MM Untan 43 Gelar Workshop Untuk UMKM

 Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Tanjungpura gelar workshop dan memberikan edukasi dan pembinaan kepada pelaku Usaha Menengah Mikro Mandiri di Balai Desa Sungai Kupah, Sabtu (30/01/2021).

Workshop yang bertajuk 'Smart Branding dan Digitalisasi UMKM Desa Sungai Kupah' tersebut diselenggarakan pada tanggal 30 sampai 31 Januari 2021.

Ketua pelaksana workshop, Dwi Suprihadi mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka agenda Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

"Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu poin dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini adalah wujud pengamalan sebagai insan akademis," jelas Dwi.

Lebih lanjut, Dwi mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendorong optimisme masyarakat dalam mengembangkan potensi sumber daya yang dimiliki. Dan supaya UMKM Desa Sungai Kupah bisa segera naik kelas.

"Kami melihat bahwa desa ini memiliki potensi di beberapa sektor, yakni pariwisata, pertanian, dan kelautan. Kami rasa edukasi adalah sebuah upaya untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap potensi yang ada di desa ini. Kami berharap itu bisa terwujud," ungkap pria yang akrab disapa Dweng.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Camat Sungai Kakap, Kepala Desa Sungai Kupah, Ketua Pengelola Magister Manajemen Universitas Tanjungpura beserta rombongan dosen pendamping, dan 25 pelaku UMKM Desa Sungai Kupah. Turut hadir pula Ketua Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kalbar, sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut.


Sumber: https://delikkalbar.com/2021/01/31/mahasiswa-mm-untan-43-gelar-workshop-untuk-umkm/

Ikuti bagaimana cara TITIPKU membantu UMKM dalam acara StartSMEup Talk - 05 Feb 2021, daftar segera di https://s.id/eventcerdas5feb


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...