Langsung ke konten utama

Kawasan Industri Halal di Jatim Segera Diresmikan, Disiapkan untuk Pelaku UKM dan IKM

Kawasan Industri Halal di Jatim Segera Diresmikan, Disiapkan untuk Pelaku UKM dan IKM

 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mempromosikan Kawasan Industri Halal (KIH) saat menerima kunjungan Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah Selasa (2/2/2021) malam.

Pasalnya KIH sengaja digagas untuk menyediakan wadah juga untuk usaha kecil menengah dan industri kecil menengah. Kini pembangunan KIH itu sedang dikebut.

“Kawasan ini berada di wilayah Sidoarjo cukup luas dan rapi. Ini disiapkan untuk IKM. Bangunannya dibuat 6 x 12 meter. Silakan Pak Gubernur, timnya bisa mengunjungi Kawasan Industri Halal mumpung lagi di Jatim,” ajak Khofifah.

KIH ini merupakan pengembangan kawasan industri di Safe N Lock yang berdiri di atas lahan seluas 410 hektare di Sidoarjo.

Lahan KIH ini direncanakan mencapai 148 hektare. KIH dikelola PT Makmur Berkah Amanda.

Dijelaskan, KIH adalah suatu area yang dikhususkan untuk produksi dan tempat penyimpanan produk halal.

Di mana integritas suatu produk halal dijamin oleh kawasan melalui sistem dan prosedur halal yang ketat.

Rencananya, kawasan ini akan dilaunching sekitar Minggu kedua Februari.

Menurut Khofifah, kawasan ini diharapkan mampu mendorong perkembangan industri produk halal di Indonesia.

Harapannya KIH bisa menjadikan pelaku IKM semakin bermartabat.

Apalagi Provinsi Jatim backbone ekonominya yang berasal dari UMKM hampir mencapai 57 persen.

Ia juga menjelaskan, dengan masih besarnya kebutuhan masyarakat Indonesia akan produk halal yang masih banyak dipenuhi dari impor, maka menjadi peluang bagi Jatim untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut.

Lebih lanjut disampaikannya, KIH ini memiliki fasilitas seperti sertifikasi halal, laboratorium halal, dan segala sesuatu terkait penguatan IKM. Khususnya yang berbasis kawasan industri halal.

“Semua fasilitas ini untuk mendorong UKM dan IKM agar dipastikan kehalalannya dan tembus ekspor. Sekarang ini yang disiapkan khusus bagi pelaku IKM, tentu bisa menjawab bahwa pelaku IKM/ IKM dapat mewujudkan mimpinya untuk memiliki tempat produksi atau pabrik," kata gubernur perempuan pertama di Jatim.

Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah menyatakan ketertarikannya terhadap KIH Jatim.

Pemprov NTB akan belajar dalam mengelola KIH seperti di Jatim.

“Kami ingin belajar juga banyak dari Ibu Gubernur tentang Kawasan Industri Halal, dan banyak hal yang lain,” jelasnya.

Ia berharap, ke depan bisa semakin bersinergi antara NTB-Jatim. Para pengusaha dari Jatim akan disediakan lingkungan yang cukup nyaman di NTB.

Terutama untuk bisnis yang membutuhkan relokasi yang lebih murah tenaga kerja dan mampu memaksimalkan sumber daya yang dimiliki NTB.

“Mudah-mudahan kolaborasi dan sinergi seperti ini bisa terus kami lanjutkan di masa yang akan datang,” pungkasnya.


Sumber: https://surabaya.tribunnews.com/2021/02/03/kawasan-industri-halal-di-jatim-segera-diresmikan-disiapkan-untuk-pelaku-ukm-dan-ikm?page=2

Kata siapa UMKM tidak perlu melek keamanan siber (cybersecurity) ? Kami akan membahasnya bersama pak Didi Nurcahya, ITIL®, GSEC - di 16 Feb 2021, pastikan anda terdaftar di https://s.id/eventcerdas16feb . 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...