Langsung ke konten utama

Mendapat dukungan Kementerian Koperasi dan UKM, aplikasi digital CrediBook ekspansif

 Mendapat dukungan Kementerian Koperasi dan UKM, aplikasi digital CrediBook ekspansif

Implementasi ekonomi digital semakin nyata dengan hadirnya berbagai inovasi teknologi digital yang didukung penuh oleh pemerintah karena dinilai dapat turut mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Salah satu perusahaan rintisan dengan aplikasinya bernama CrediBook, mampu menarik lebih dari 500,000 pengguna yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dengan fokus kepada para pelaku UMKM agar mereka dapat mengelola keuangan usahanya secara modern dan profesional.

Sukses dengan pertumbuhan bisnis yang semakin ekspansif, CrediBook dinobatkan sebagai juara pertama Pahlawan Digital UMKM 2020 dari Kementerian Koperasi dan UKM, yang kemudian akan menjadi mitra strategis pemerintah untuk digitalisasi UMKM Indonesia.

CEO CrediBook, Gabriel Frans, mengatakan, dengan misi menjadikan UMKM Indonesia melek digital, sejak awal tahun 2020 pihaknya merintis aplikasi CrediBook agar dapat menjadi solusi cerdas dalam mendorong perekonomian nasional.

Ia mengatakan, CrediBook dengan berbagai fasilitasnya mampu menghubungkan para pelanggan, pelaku UMKM, pemasok, dan wholesaler, melalui satu aplikasi pencatatan keuangan. Inovasi yang kami hadirkan merupakan kontribusi nyata khususnya dalam membantu usaha kecil yang kini semakin rentan terdampak pandemi.

"Sehingga penghargaan disertai kemitraan dengan Kementerian Koperasi dan UKM merupakan sebuah pencapaian sekaligus momentum bagi CrediBook dalam memperluas jangkauan serta mengedukasi masyarakat akan solusi digital dari kami,” ungkap Gabriel dalam siaran pers, Rabu (3/2).

Lebih lanjut, Gabriel yang telah mengantongi banyak pengalaman dari perusahaan tempat ia bekerja sebelumnya; e-commerce Traveloka dan juga O2O platform Kudo (GrabKios), mengatakan bahwa CrediBook baru saja menerima pendanaan pra-seri A dari Wavemaker Partners, Alpha JWC Ventures, dan Insignia Ventures Partners.

Pendanaan tersebut tentunya merupakan langkah besar dalam mengembangkan aplikasi CrediBook. Selain memiliki fungsi utama sebagai pencatatan keuangan usaha, CrediBook turut dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti pengiriman pesan tagihan, pembayaran tagihan atau transaksi keuangan di dalam aplikasi, hingga pengajuan pinjaman modal usaha.

Solusi menyeluruh dalam mengelola berbagai transaksi keuangan tersebut diharapkan dapat mendorong produktivitas UMKM yang memiliki potensi sangat besar. Data Badan Pusat Statistik 2020 menunjukkan bahwa UMKM memiliki kontribusi sebesar 60,3% dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Selain itu, UMKM menyerap 97% dari total tenaga kerja dan 99% dari total lapangan kerja. Potensi tersebut tentu perlu dikelola dengan baik terutama melihat tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan digitalisasi UMKM. Di mana dari 64,2 juta unit UMKM, hanya 13% nya yang memanfaatkan teknologi digital dalam mengelola usahanya.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, Fiki Satari, mengakui bahwa inovasi digital yang dihadirkan CrediBook dapat berkontribusi terhadap percepatan digitalisasi UMKM secara sistemik.

Menurutnya, struktur populasi usaha di Indonesia itu nyatanya didominasi usaha mikro, di mana sebagian besar dari pemilik usaha kecil masih bekerja secara konvensional. Baik itu pelaku usaha di sektor makanan & minuman, aneka barang konsumsi, kerajinan, hingga material bangunan, mereka masih sangat manual termasuk dalam hal pencatatan keuangan.

"Kami melihat dengan adanya CrediBook, para pelaku UMKM dari sektor mana pun dapat dengan mudah mengelola keuangannya lewat satu aplikasi; bahkan dapat membentuk sebuah ekosistem usaha berbasis digital. Tentu ini bersinergi dengan usaha pemerintah dalam menggenjot kembali sektor UMKM yang melemah akibat pandemi. Sudah menjadi salah satu fokus KemenkopUKM untuk dapat membawa sektor UMKM melek digital alias transformasi digital secara menyeluruh,” ujar Fiki.

Fiki yang juga terlibat sebagai juri di ajang Pahlawan Digital UMKM 2020; penghargaan bagi para inovator muda tanah air yang berhasil membawa UMKM go digital, melanjutkan bahwa di tengah situasi sulit seperti sekarang, kolaborasi dengan berbagai pihak sangat penting dalam menghadirkan solusi-solusi cerdas demi kemajuan UMKM nasional yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

Pengakuan dari Kementerian Koperasi dan UKM terhadap CrediBook merupakan titik awal kolaborasi demi meningkatkan edukasi keuangan dan teknologi di kalangan masyarakat Indonesia khususnya pelaku UMKM.

CrediBook akan turut mendukung langkah strategis Kementerian Koperasi dan UKM mulai dari intervensi dalam peningkatan kualitas SDM hingga perbaikan proses bisnis.


Sumber: https://peluangusaha.kontan.co.id/news/mendapat-dukungan-kementerian-koperasi-dan-ukm-aplikasi-digital-credibook-ekspansif?page=2

Kata siapa UMKM tidak perlu melek keamanan siber (cybersecurity) ? Kami akan membahasnya bersama pak Didi Nurcahya, ITIL®, GSEC - di 16 Feb 2021, pastikan anda terdaftar di https://s.id/eventcerdas16feb . 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...