Langsung ke konten utama

KKN, Mahasiswa Undip Sosialisasikan Pembukuan Digital

KKN, Mahasiswa Undip Sosialisasikan Pembukuan Digital

 Masa pendemi Covid-19 ini membuat semua aspek kehiduan berubah, salah satunya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus mengarahkan ke digitalisasi pemasaran tak terkecuali pembukuan keuangannya.

“Untuk pemasaran digital kebanyakan UMKM di Semarang sudah mulai melakukannya, maka saya melakukan pendampingan pembukuan keuangan secara digital. Karena pembukuan keuangan sangat penting untuk mengatur keuangan usaha dan mengukur perkembangan usaha,” ungkap Indah Nur Anisa, mahasiswa KKN Undip di Semarang, Kamis (4/2/2021).

Indah melakukan sosialisasi pembukuan digital dengan menggunakan aplikasi SIAPIK dan Buku Kas yang dapat diunduh dan digunakan pada playstore.

Indah menilai aplikasi SIAPIK merupakan solusi dari pelaku UMKM yang memerlukan catatan keuangan yang lengkap dan memadai dalam menjalankan usahanya. Aplikasi SIAPIK ini merupakan rekomendasi yang didesain dengan rinci dan detail oleh Bank Indonesia untuk pencatatan keuangan usaha. “Terlebih ketika berada dimasa pandemi yang penuh ketidakpastian dalam pemasukan dan pengeluaran, tentunya pencatatan uang tepat dan sesuai akan membantu jalannya usaha menjadi lebih efisien dan termonitor dengan jelas,” katanya.

Sedangkan untuk aplikasi Buku Kas lebih sederhana sehingga lebih cocok untuk orang yang baru mengenal pembukuan itu sendiri. “Buku Kas ini tidak terlalu rumit dalam pengoperasiannya, hanya berisi keuangan keluar dan masuk, dan kemudian dapat dilihat saldo keuangan,” ungkapnya.

 Selain pelatihan pengoperasian aplikasi pembukuan juga melakukan kunjungan pada tempat usaha, serta melakukan konsultasi pengelolaan keuangan UMKM di Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Semarang. “Harapan saya UMKM tetap bertahan dalam situasi pendemi Covid-19 ini,” ujarnya.


Sumber: https://www.timesindonesia.co.id/read/news/325830/kkn-mahasiswa-undip-sosialisasikan-pembukuan-digital

Kata siapa UMKM tidak perlu melek keamanan siber (cybersecurity) ? Kami akan membahasnya bersama pak Didi Nurcahya, ITIL®, GSEC - di 16 Feb 2021, pastikan anda terdaftar di https://s.id/eventcerdas16feb . 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka