Langsung ke konten utama

Mendag Sebut Digitalisasi UMKM Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi

Dihadapan DPR, Mendag dan BKPM Bahas Pelaksanaan Investasi di Masa Pandemi

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, pandemi Virus Corona memukul hampir seluruh sektor ekonomi dan UMKM menjadi pihak yang terpukul paling telak.

Hal tersebut terlihat dari menurunnya daya beli masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha UMKM.

"Bantuan untuk pelaku UMKM di masa pandemi perlu menjadi perhatian semua pihak. Seperti yang disampaikan oleh Presiden kita harus memanfaatkan krisis yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 menjadi lompatan kesempatan," ujar Lutfi dalam acara Tetap Melaju Bersama Gojek, Jakarta, Selasa (9/2/2021).

Lutfi mengatakan, saat ini banyak konsumen yang beralih melalui platform online. Oleh karena itu, pemanfaatan perdagangan online adalah solusi aplikatif yang dapat diadopsi di masa pandemi.

UMKM yang merupakan tulang punggung Indonesia, mengarah ke digital merupakan solusi membantu UMKM.

"Tidak hanya beradaptasi tetapi juga mengembangkan usahanya ditengah tantangan ekonomi yang terdampak pandemi. Oleh sebab itu, kehadiran karya anak bangsa yang dapat mendorong pengutamaan produk dalam negeri dan memberikan ruang bagi produk RI menjadi salah satu faktor penting bagi penguatan kapasitas dan pemberdayaan UMKM di Indonesia," jelas Mendag.

Kolaborasi

Lutfi melanjutkan, upaya menguatan kapasitas UMKM tidak akan berjalan lancar tanpa kolaborasi yang kuat dari seluruh pihak terkait.

Untuk itu, pemerintah saat ini melakukan berbagai program lintas sektor dan bekerjasama dengan swasta untuk menjaga komitmen perdagangan terus berjalan.

"Salah satunya mendorong transaksi melalui platform online. Salah satu program pemerintah tersebut adalah program bangga buatan Indonesia yang diluncurkan pada 14 mei 2020 dan mencatat hasil menggembirakan 3,2 juta UMKM telah terdaftar pada 15 November 2020. Program seperti ini perlu dikembangkan untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap produk Indonesia," tandasnya.


Sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/4478707/mendag-sebut-digitalisasi-umkm-jadi-kunci-pemulihan-ekonomi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...