Langsung ke konten utama

Perilaku UMKM di Indonesia Saat Krisis Pandemi COVID-19

 

Bidang perdagangan di Indonesia didominasi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pandemi COVID-19 menghantam keras Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Kondisi Pandemi Covid19 ini bukan sekedar suatu ancaman keselamatan yang ditimbulkan oleh epidemi yang menjadi pandemi, namun upaya pengamanan yang ditetapkan dalam kebijakan negara yang akhirnya mendorong seluruh sektor kehidupan dan perekonomian nyaris terhenti total. Bukan hanya instansi layanan publik saja yang terhenti, namun seluruh bidang usaha makro maupun mikro nyaris terhenti total, bahkan ada pasar tradisional yang juga di tutup setelah komplek pertokoan dan supermarket. Kondisi ini sangat mengejutkan, yang membuat para pelaku usaha, khususnya level UKM dan UMKM akan mendapatkan satu kejutan yang tak terduga, kejutan yang mendorong para pelaku usaha harus berpikir berkali-kali, menyusun rencana, mengamankan aset dan modal, dan melakukan upaya menyelamatkan bisnisnya, dan juga mencari cara agar bisnisnya tetap berjalan selama masa pandemi.

Virus corona adalah virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan, misalnya ketika berada diruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak langsung dengan droplet. Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. Di Indonesia sendiri, dilakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.

UMKM di dalam perekonomian Indonesia merupakan kelompok yang berjumlah paling besar dan juga terbukti tahan dari berbagai krisis ekonomi. Namun pada saat adanya pandemi covid-19 UMKM juga terkena dampak dari pandemi ini.

UMKM mengalami masalah kesehatan arus kas dan pelemahan dari sisi permintaan yang menekan keberlangsungan UMKM (Cahyani, 2020). Pada usaha mikro terkena atau sekitar 63 juta terkena dampak pandemi COVID-19 akibat lesunya ekonomi dan menurunnya permintaan masyarakat. Dampak pandemi pada UMKM yaitu turunnya kinerja dari sisi konsumsi dan daya beli masyarakat.

Aknolt Kristian Pakpahan menyebutkan ada tiga implikasi bagi Indonesia terkait pandemi COVID-19 ini yakni sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi. Indonesia yang didominasi oleh keberadaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian nasional juga terdampak secara serius tidak saja pada aspek total produksi dan nilai perdagangan akan tetapi juga pada jumlah tenaga kerja yang harus kehilangan pekerjaannya karena pandemi ini. Berkenaan dengan pandemi virus Corona Covid 19 serta dampaknya terhadap perekonomian nasional, khususnya para pelaku usaha sektor mikro kecil dan menengah yang hampir sebagian besar lumpuh dan diambang kebangkrutan. Di sisi lain para pelaku usaha juga berusaha untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya yang seluruh proses mempertahankan tersebut secara sistematis, dan terukur sebagai suatu rencana bisnis.

Dalam menghadapi pandemi perusahaan UKM di Indonesia telah mengambil strategi berikut untuk melanjutkan produksi barang/jasa :

  • Mengurangi biaya produksi dan biaya operational
  • Menghilangkan unit bisnis yang merugi / kurang menguntungkan
  • Mengoptimalkan model bisnis yang telah diterapkan untuk menangkap kebutuhan pelanggan baru
  • Berinvestasi/meningkatkan aset usaha secara aktif dalam inovasi teknologi IT
  • mengintegrasikan rantai pasokan (manajemen pengelolaan distribusi dan penyediaan produk).

Strategi untuk melindungi hak-hak karyawan sebagai berikut :

  • Membayar upah sesuai dengan kontrak dalam satu siklus pembayaran
  • Membayar tunjangan kebutuhan pokok lebih dari satu siklus pembayaran
  • Mempertahankan pekerjaan karyawan
  • Bernegosiasi dengan karyawan untuk menunda pembayaran
  • Mengatur cuti kompensasi atau upah lembur untuk karyawan yang tidak dapat mengambil cuti.

Hal yang paling menghawatirkan bisnis selama pandemi covid-19, yaitu:

  • Kesehatan karyawan
  • Permintaan barang/jasa menurun dan kehilangan pasang pasar
  • Penurunan omset dan pendapatan
  • Kurang dana untuk menjalankan bisnis dengan lancar
  • Piutang yang belum dibayar dan kurangnya arus kas untuk menutupi biaya operasional.

Tingkat digitalisasi perusahaan UKM secara keseluruhan di Indonesia, sebagai berikut :

  • Menggunakan produk atau layanan digital (E-book, music, jasa desain dll)
  • Menggunakan platfrorm digital (Youtube, facebook, whatsapp dll) yang mendukung produk layanan UMKM
  • Menggunakan infrastruktur digital (HP, Laptop) dan system teknologi
  • Menggunakan model bisnis digital (Menggunakan IT, e-marketing, e-accounting, e-commerce lengkap, pembayaran digital)
  • Menggunakan model manajemen digital (Memiliki organisasi/orang yang bertanggung jawab dengan IT, TIM IT management).

Sumber: https://www.depokpos.com/2021/02/perilaku-umkm-di-indonesia-saat-krisis-pandemi-covid-19/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengubah blog menjadi mesin uang

You probably know that while visits are nice, leads, well, are so much nicer. Simply put, blogging for the sake of driving more traffic to your website doesn’t cut it any more. You need to find a way to monetize your content. The real value lies in the ability to take this traffic and convert it into real leads, and eventually revenue, for your company. >  Learn how to monetize your content with Roojoom Back in 2014, HubSpot’s research found that marketers who prioritize blogging are  13 x more likely  to enjoy positive ROI. Not surprisingly, the same report found that marketers’ top two business concerns are increasing the number of leads generated, and turning those leads into customers. Once you’ve set your priorities straight, and start blogging at least once a week – if not twice or three times, it’s time to create a clear conversion path from your blog. This will help ensure that any top-of-the-funnel visitors can easily see what the next step is for th...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Tren Penggunaan AI di Indonesia

  Artificial Intelligence kini menjadi topik pembicaraan banyak orang berkat popularitas Generative AI (GAI) seperti   Midjourney   dan   ChatGPT . Namun, sebenarnya, AI sudah digunakan sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Selain itu, AI juga digunakan di berbagai bidang, dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Di game, AI biasanya digunakan untuk menampilkan perilaku manusiawi dan responsif pada Non-Player Characters alias NPCs. Tak berhenti sampai di situ, AI kini juga bisa bermain game, layaknya manusia. Di 2017, AlphaGo buatan DeepMind berhasil mengalahkan pemain Go nomor satu di dunia,  Ke Jie . Sementara di 2019, OpenAI Five berhasil mengalahkan para pemain Dota 2 yang pernah menjadi juara dunia. Untuk mengetahui tren penggunaan AI di Indonesia, saya mengobrol dengan  Adhiguna Mahendra , Chief of Business, Product, and AI Strategy, Nodeflux. Awal Penggunaan AI di Indonesia Sebenarnya, AI sudah mulai digunakan di Indonesia sejak era 1980-an, u...