Langsung ke konten utama

Bank Indonesia Regional Jabar Dukung Digitalisasi Ekonomi

Bupati Garut, Rudy Gunawan, menerima kunjungan dari Bank Indonesia Regional Jabar di Ruang Pamengkang, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, (Foto: Istimewa)

 Rombongan Bank Indonesia Regional Jawa Barat diterima bupati di Ruang Pamengkang, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Selasa (2/2/2021).

Menurut Rudy, dalam kunjungan ini, Tim Pemantau Inflasi Daerah memberikan solusi kepada pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan ekonomi agar ekonomi dapat terus berjalan meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19.

“Ini dari Bank Indonesia selaku tim pemantau inflasi daerah, ini memberikan solusi dan guidance pada pemerintah daerah bagaimana ekonomi tetap berjalan, kesehatan juga menjadi penting. Di masa pandemi ini langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah,” ujarnya, Selasa (2/2/2021).

Rudy menyebutkan, ada beberapa saran dari Bank Indonesia, terdiri dari lebih 5 poin yang harus dilaksanakan, mulai dari bidang ekonomi hingga berhubungan dengan pariwisata.

“Ini bagus sekali saran-saran dari Bank Indonesia, ini kurang lebih ada 5 poin yang harus dilaksanakan. Diantarnya bagaimana ekonomi tetap bergerak, masyarakat daya belinya juga terjaga, investasi masih ada dan juga hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata,” katanya.

Sementara itu, Deputi Direktur Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat, Taufik Saleh, mengatakan, pihaknya sudah banyak melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Garut.

“Selama ini kami sudah banyak melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah Garut. Klaster-klaster kami mulai dari peternakan, pertanian dan produk kreatif sudah kami jalankan. Dan ini menjadi poin untuk kita kembangkan lebih lanjut,” katanya.

Taufik menuturkan, salah satu poin yang disampaikan oleh pihak Bank Indonesia adalah mengenai digitalisasi ekonomi. Menurutnya, digitalisasi ekonomi harus dipercepat terutama dalam bidang UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).

“”Digitalisasi ekonomi harus dipercepat, digitalisasi ekonomi ini tentunya terutama UMKM untuk proses produksi maupun transaksi oleh karena itu ini nanti akan menjadi salah satu fokus kami,” ujarnya.


Sumber: https://www.dara.co.id/bank-indonesia-regional-jabar-dukung-digitalisasi-ekonomi.html

Kata siapa UMKM tidak perlu melek keamanan siber (cybersecurity) ? Kami akan membahasnya bersama pak Didi Nurcahya, ITIL®, GSEC - di 16 Feb 2021, pastikan anda terdaftar di https://s.id/eventcerdas16feb . 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka