Langsung ke konten utama

Grab Perluas Akses Pasar UMKM ke Sektor Pemerintahan Lewat Portal Bela Pengadaan

GRAB perluas akses pasar UMKM ke sektor pemerintah lewat portal bela pengadaan.

Grab, aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara, dipercaya menjadi salah satu platform digital oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) dalam Portal Bela Pengadaan dengan menghadirkan berbagai layanannya.

Melalui kerja sama ini, mitra merchant UMKM Grab dapat memperluas akses pasar mereka ke sektor pemerintah. Kerja sama ini merupakan bentuk dukungan Grab dan LKPP dalam mendukung sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mendukung keberlangsungan usaha UMKM di tengah pandemi agar mereka bisa #TerusUsaha, serta mempercepat transformasi digital mereka.

Melalui portal ini, berbagai kebutuhan lembaga pemerintahan dapat diakses mulai dari makanan, alat tulis kantor, transportasi, souvenir, dan layanan kurir, yang akan dilayani oleh Grab dan para mitranya, mulai dari layanan transportasi GrabCar dan GrabBike, pemesanan makanan dan minuman dari UMKM mitra merchant GrabFood, serta kurir untuk pengantaran barang dengan GrabExpress.

Roy Nugroho, Head of Grab for Business, Grab Indonesia menjelaskan kerja sama antara Grab dan LKPP merupakan bentuk komitmen Grab untuk terus membantu digitalisasi UMKM di Indonesia sekaligus mendukung inisiatif pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional.

“Grab turut membantu UMKM untuk mendapatkan akses pasar ke sektor pemerintahan. Hal ini juga merupakan bagian dari program #TerusUsaha yang digagas Grab untuk mendigitalisasi lebih banyak UMKM dan sejalan dengan misi GrabForGood untuk memastikan lebih banyak orang dapat menikmati manfaat dari perkembangan ekonomi digital,” ujarnya.

Hingga saat ini, lebih dari 30 badan pemerintahan telah aktif menggunakan layanan dan produk UMKM dari mitra merchant Grab melalui Portal Bela Pengadaan, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, termasuk Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.

Andreas Agung Triyono, Kepala Sub Bidang Pengadaan Biro Umum & Pengadaan Kementerian Koperasi & UKM RI menjelaskan layanan Grab yang tersedia pada Portal Bela Pengadaan sangat membantu pihaknya untuk memenuhi kebutuhan rapat dan lainnya.

“Kami dimudahkan dalam menyediakan konsumsi saat rapat kerja dan juga dapat turut membantu UMKM di area sekitar kantor untuk terus menjalankan usahanya. Hal ini tentunya juga sesuai dengan komitmen pemerintah dalam membantu sektor UMKM terutama yang terdampak Covid-19,” katanya.

Senada dengan Agung Triyono, Jemmy Ringkuangan,AP,MSI, Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Provinsi Sulawesi Utara mengungkapkan bahwa Portal Bela Pengadaan juga sangat membantu pihaknya dalam pengadaan barang dan jasa bagi kebutuhan operasional pemerintah provinsi Sulut.

“Salah satunya dengan layanan transportasi dan juga pengantaran makanan dari Grab yang bisa dapat dengan mudah kami akses melalui satu portal. Kami harap lebih banyak badan pemerintahan yang aktif menggunakan Portal Bela Pengadaan agar dapat turut andil untuk membantu UMKM dari belanja kebutuhan pemerintahan daerah,” ujarnya.

Grab terus berkomitmen mendukung digitalisasi UMKM agar siapa saja bisa #TerusUsaha. Selama masa pandemi, Grab telah menyambut lebih dari 650.000 UMKM baru dan menghadirkan lebih dari 40 inisiatif dan program bagi UMKM yang bekerja sama dengan lebih dari 45 pemerintah pusat dan daerah.

Pihak pemerintahan dapat dengan mudah mendaftar di Portal Bela Pengadaan dan memesan berbagai layanan dan produk UMKM dari mitra merchant Grab dengan mengakses ke https://belapengadaan.lkpp.go.id/.


Sumber: https://nasional.tempo.co/read/1429240/grab-perluas-akses-pasar-umkm-ke-sektor-pemerintahan-lewat-portal-bela-pengadaan/full&view=ok

Kata siapa UMKM tidak perlu melek keamanan siber (cybersecurity) ? Kami akan membahasnya bersama pak Didi Nurcahya, ITIL®, GSEC - di 16 Feb 2021, pastikan anda terdaftar di https://s.id/eventcerdas16feb .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...