Langsung ke konten utama

Pengusaha Keripik Singkong Asal Bojonegoro Ini per Hari Produksi Satu Kuintal

 Pengusaha Keripik Singkong Asal Bojonegoro Ini per Hari Produksi Satu Kuintal

Begitu anda memasukkan kata kunci 'keripik singkong Lintang' di internet, maka akan muncul banyak marketplace yang menjualnya. Keripik singkong Lintang ini dapat ditemukan di sejumlah kota seperti Surabaya, Jakarta, Bekasi, Hingga ke Pulau Bali.

Keripik singkong Lintang ini memang sudah dikenal masyarakat. Meskipun tempat produksinya jauh di pelosok desa di pinggir hutan, tepatnya di Dusun Kejuron, Desa Bobol, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro.

Pemilik usaha keripik singkong Lintang ini adalah pasangan suami istri Purwo Susilo (33) dan Dyah Yuliana (30).

Sebelum pandemi COVID-19, Purwo mampu mengolah 3 kuintal singkong setiap harinya. Namun setelah pandemi, jumlah permintaan menurun, sehingga Purwo pun mengurangi jumlah produksinya. Sekarang dia hanya mengolah sekitar 1 hingga 1,5 kuintal singkong per hari.

Kepada awak media ini Kamis (11/02/2021) Purwo mengaku dirinya bersama istrinya memulai usahanya sejak lima tahun lalu. Saat itu harga singkong jatuh terpuruk sampai hanya Rp 500 rupiah per kilogram. Dyah, sang istri, mencoba mengolahnya menjadi keripik dan dijual ke warung-warung sekitar tempat tinggalnya. Mereka terus menambah jumlah produksi karena banyak yang suka.

"Keripik ini pun dikenal oleh Pak Camat Sekar saat itu, kemudian dibantu promosi ke teman-temannya," kata Purwo.

Untuk melebarkan pemasarannya, Purwo bergabung dalam Forum Industri Kecil dan Menengah (IKM) Provinsi Jawa Timur. Dari sana, Purwo dibimbing untuk memperbaiki kemasan dan membuat desain untuk labelnya. Dia juga dibantu Bank Indonesia untuk kepengurusan sertifikat halal. Dari Baznas, Purwo mendapat mesin sealer plastik. Purwo juga sering ikut pameran yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.

"Sebelum pandemi, setiap hari mengolah 3 kuintal singkong. Setelah adanya pandemi, jumlah permintaan menurun sehingga kami mengurangi jumlah produksi. Sekarang hanya mengolah sekitar 1 hingga 1,5 kuintal singkong per hari." kata Purwo.

Keripik singkongnya kini sudah melalang buana ke berbagai kota seperti Surabaya, Jakarta, Bekasi, dan Pulau Bali. Namun di setiap kota, dirinya baru memiliki 2 hingga 10 titik penjualan saja. Belum merata ke semua kota. Untuk harga jualnya Rp 20 ribu dengan berat 400 gram.

Kendala yang dialami oleh Purwo saat ini berupa akses jalan. Menurut pengakuannya, rumah Purwo terletak di pelosok desa dan jauh dari jalan raya. Untuk menuju jalan raya, dia harus melewati galengan atau pematang sawah sekitar satu kilometer, sehingga jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

"Karena lewat galengan sawah jadi mobil tidak bisa. Distribusi penjualan keripik singkong harus dimuat sepeda motor," kata Purwo.

Untuk mencicipi kerenyahan keripik singkong Lintang bisa melalui berbagai marketplace, atau bisa langsung menghubungi  Purwo di nomor +62 822-3330-6926. (ver/imm)


Sumber: https://kumparan.com/beritabojonegoro/pengusaha-keripik-singkong-asal-bojonegoro-ini-per-hari-produksi-satu-kuintal-1v9m7ZNi4Ap/full

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...