Langsung ke konten utama

Disnakerind Siap Bina IKM

Ada peningkatan jumlah Industri Kecil Menengah (IKM) yang dibina oleh Dinas Tenaga Kerja dan Industri Kabupaten Tanah Laut (Disnakerind Tala). Terdata tahun 2019 ada 3.128 IKM sedangkan tahun 2020 ada 3.378 IKM. Peningkatan jumlah binaan ini disampaikan langsung Kepala Bidang Industri Nurmaya Savitri yang ditemui di ruang kerjanya pada Rabu (10/2). 

Nurmaya menegaskan pembinaan dilakukan secara mendalam melalui program-program yang difasilitasi Disnakerind untuk para IKM.

Selama tahun 2020 ada 6 fokus pelatihan yaitu pelatihan membuat sasirangan, good manufacturing practices (GMP), alumunium, ecoprint, olahan daging dan penyamakan kulit.

"Program-program yang berkolaborasi dengan provinsi misalnya fasilitasi hak merk dan ada juga fasilitas sistem jaminan halal, " ujarnya.

Demi meningkatkan kapasitas produksi Nurmaya berharap agar pelaku IKM dapat melengkapi legalitas usaha seperti Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) serta selalu berinovasi dan dapat menambah luas jaringan pemasarannya.

"Harapan saya untuk IKM-IKM di Kabupaten Tanah Laut dapat meningkatkan kesejahteraan mereka melalui usaha yang dijalankan dan pemerintah mendukung melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan," ungkapnya.

"Program-program yang berkolaborasi dengan provinsi misalnya fasilitasi hak merk dan ada juga fasilitas sistem jaminan halal, " ujarnya.

Bagi IKM yang belum terdata di petugas pendataan dapat bergabung melalui jalur mandiri dengan cara menginformasikan profil usaha ke Disnakerind secara langsung.

IKM binaan aktif akan dikelola secara intensif dalam melakukan koordinasi dan transfer informasi penting yang diperlukan IKM binaan melalui Grup WhatsApp. Informasi yang disampaikan berupa permodalan, alternatif sarana pemasaran dan berupa upgrading skill. (Diskominfo Tala/bin)


Sumber: https://kalsel.prokal.co/read/news/39124-disnakerind-siap-bina-ikm/6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...