Langsung ke konten utama

Solusi Membantu Pelaku Usaha Mikro Bertahan di Masa Pandemi, Salah Satunya dengan Pelatihan Online Digital Marketing

Solusi Membantu Pelaku Usaha Mikro Bertahan di Masa Pandemi, Salah Satunya dengan Pelatihan Online Digital Marketing

Pelaku usaha mikro merupakan salah satu pilar penting dalam sektor perekonomian nasional yang terdampak cukup signifikan, dari situasi pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia hampir 1 tahun terakhir.

Sebelumnya, sebagian dari mereka berjualan melalui toko fisik yang dapat dikunjungi banyak orang dan pandemi yang menganjurkan setiap orang di rumah saja memicu turunnya tingkat pembelian secara drastis dan memberi dampak hingga usaha mereka harus gulung tikar.

Sebagai upaya untuk bertahan, para pelaku usaha mikro mengusahakan berbagai cara agar dapat bekerja dari rumah dengan mengubah strategi pemasaran yang dulunya offline menjadi online.

Akhir tahun 2020, Anton Hendranata, Ekonom Senior BRI menyatakan bahwa bisnis pelaku usaha mikro sudah semakin baik (Sumber: Kompas.com, 4 Desember 2020). Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa belum semua pelaku usaha mikro dapat memaksimalkan strategi online untuk menjalankan usahanya sehingga dibutuhkan suatu pembekalan keahlian untuk bidang tersebut.

Habitat for Humanity Indonesia, organisasi kemanusiaan yang terus menyuarakan bahwa setiap keluarga berhak atas kehidupan yang layak yang dimulai dari rumah, kembali melakukan terobosan dengan mengajak Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli dan GoFood.

Untuk mengadakan Pelatihan Online Digital Marketing kepada keluarga-keluarga pelaku usaha mikro yang terdampak pandemi terutama mereka yang belum fasih menggunakan strategi digital.

Susanto, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia menuturkan “Pandemi masih berlangsung, maka Habitat masih terus mengupayakan perhatian dan kepeduliannya bagi mereka yang rentan terdampak situasi ini salah satunya adalah keluarga-keluarga berpenghasilan rendah agar mereka mampu bertahan.

Saat ini rumah merupakan perlindungan pertama bagi keluarga terhadap virus Covid-19. Anjuran untuk tetap di rumah saja dapat dilihat sebagai kesempatan untuk berinovasi mengembangkan usaha dan tetap melindungi keluarga.

Pelatihan Online Digital Marketing ini program kemitraan yang inovatif Habitat dan Yayasan Allianz Peduli yang diharapkan menjadi salah satu dukungan bagi mereka yang sedang berjuang dengan peningkatan keahlian marketing digital. Terima kasih kepada Yayasan Allianz Peduli dan GoFood yang telah bersinergi mengadakan kegiatan ini," katanya.

Ni Made Daryanti, Ketua Yayasan Allianz Peduli menambahkan, “Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen besar Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli dalam mendukung pemberdayaan ekonomi ke masyarakat luas melalui serangkaian pelatihan.

Yang ditujukan kepada kelompok pengusaha agar mampu bertahan menghadapi pandemi Covid-19 dengan menggunakan strategi pemasaran digital. Hal ini tentunya sejalan dengan tujuan Allianz Indonesia, untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan, khususnya meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia," timpalnya.

Pelatihan Digital marketing tersebut diikuti sebanyak 100 peserta yang berasal dari DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogja, dan Jawa Timur, daerah yang pelaku usaha mikro terbesar mengalami dampak.

Pendaftaran, seleksi peserta dilakukan secara online sejak tanggal 1 Desember 2020 dan pelatihan diadakan selama 2 tahap, tahap pertama telah dilaksanakan tanggal 26 Januari 2021 kemarin berupa pelatihan online digital marketing dan tanggal 28 Januari 2021 mengenai pembelajaran teknik pemasaran makanan dan minuman melalui mitra GoFood.

Hal ini dilakukan untuk mendukung para peserta mempraktikkan langsung usaha mereka secara online.

Bayu Ramadhan, VP of Merchant Marketing Gojek menuturkan, “Ekosistem Gojek menghadirkan solusi yang lengkap dan inklusif, mencakup inovasi teknologi dan non-teknologi untuk mendukung lebih banyak UMKM di Indonesia untuk go digital.

Selama pandemi Covid-19, kami bersyukur karena Gojek mampu memberi kemudahan bagi para pelaku UMKM, termasuk pelaku UMKM kuliner pemula, maupun berpengalaman, untuk beradaptasi dengan melakukan migrasi bisnis dari offline ke online.

Dukungan Gojek sebagai mitra pertumbuhan UMKM tidak berhenti sampai di sana. Tetapi juga mencakup inovasi teknologi untuk operasional sehari-hari, hingga dukungan komunitas dan pelatihan untuk peningkatan kompetensi pengembangan usaha digital para mitra usaha.

Gojek percaya bahwa edukasi dan jejaring menjadi kunci untuk membantu para pelaku UMKM terus melaju dan semakin optimal dalam memanfaatkan digitalisasi untuk usahanya.Kami bangga dapat bersinergi bersama Habitat for Humanity dan Allianz mendukung agenda tersebut," paparnya.

Pelatihan diharapkan menjadi terobosan para pelaku usaha mikro dalam mengawali tahun 2021 dengan penuh harapan dan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup, bertahan, serta berdaya.(*)


Sumber: https://nova.grid.id/read/052536556/solusi-membantu-pelaku-usaha-mikro-bertahan-di-masa-pandemi-salah-satunya-dengan-pelatihan-online-digital-marketing?page=all

Ikuti bagaimana cara TITIPKU membantu UMKM dalam acara StartSMEup Talk - 05 Feb 2021, daftar segera di https://s.id/eventcerdas5feb


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...