Langsung ke konten utama

Wujudkan Digitalisasi Indonesia, Telkom Hadirkan Hingga 199 Modern Broadband City

Wakil Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara (kiri) menyerahkan cendera mata kepada Direktur
Network & IT Solution Telkom Zulhelfi Abidin (tengah) disaksikan oleh Direktur Consumer Service
Telkom Siti Choiriana (kanan) usai peresmian Denpasar Modern Broadband City pada Kamis, 19 Desember 2019.

INFO BISNIS — Dalam rangka mewujudkan digitalisasi di Indonesia serta memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melakukan modernisasi jaringan telekomunikasi dengan menggunakan fiber optic. Sampai saat ini, Telkom telah merealisasikan 199 Modern Broadband City dan 8 Modern Province
Pada Desember 2019, Kota Denpasar mendapatkan modernisasi jaringan melalui penyediaan jaringan 100 persen fiber optic. Peresmian Denpasar Modern Broadband City dilakukan oleh Wakil Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, didampingi Direktur Network & IT Solution Telkom, Zulhelfi Abidin dan Direktur Consumer Service Telkom, Siti Choiriana di kantor Telkom Denpasar.
Turut hadir dalam acara tersebut para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar, perwakilan pelanggan Enterprise Telkom di Denpasar, seperti BPD Bali, BRI, Mandiri, Taspen, Pos Indonesia dan BNI serta akademisi dari Universitas Udayana.Wali Kota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, dalam video testimoni dan sambutan yang disampaikan oleh Wakil Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengapresiasi peran Telkom dalam mewujudkan Denpasar yang sudah terhubung dengan jaringan 100 persen fiber optic.
Kehadiran konektivitas fiber optic ini diharapkan dapat mendukung peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sejalan dengan visi dan misi Kota Denpasar.
“Infrastruktur ICT berbasis fiber optic yang disediakan Telkom ini diharapkan juga dapat membantu Pemkot untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat, meningkatkan kualitas Indeks Pembangunan Manusia di Kota Denpasar serta mendukung Kota Denpasar menjadi Smart City terbaik,” ujar Wali Kota Denpasar.
Pada kesempatan lain, Zulhelfi Abidin mengungkapkan bahwa kehadiran infrastruktur fiber optic di Denpasar merupakan bentuk komitmen Telkom untuk meningkatkan kualitas layanan ICT bagi masyarakat serta mempercepat terwujudnya digitalisasi Indonesia, khususnya di wilayah Denpasar dan Bali umumnya.
“Telkom berharap dengan tersedianya infrastruktur digital, Denpasar dapat mengembangkan potensi ekonomi digitalnya dan mendukung pembangunan ekonomi digital Indonesia,” ujarnya.
Guna mendukung digitalisasi di kota Denpasar, Telkom telah membangun infrastruktur modern mencakup 3.152 kilometer infrastruktur fiber optic, 854 Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel, 183.800 port fiber IndiHome, dan 2.761 access point Wifi.Id.
Zulhelfi mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan dukungan Pemerintah Kota sehingga Denpasar dapat menjadi Modern Broadband City.“Layanan ICT berbasis fiber optic nantinya mampu menghadirkan performa yang jauh lebih baik bahkan hingga ke tahapan Internet of Things (IOT), seperti home security, office security, education system, transportation system, hingga government system, sehingga Denpasar kini telah menyandang predikat Modern Broadband City dan siap melangkah menjadi Smart City,” ujar Zulhelfi.
Menurutnya, modernisasi jaringan ini sejalan dengan cita-cita pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
“Telkom berkomitmen terus membangun masyarakat digital Indonesia dan mendukung kemajuan ekonomi digital nasional melalui penyediaan infrastruktur dan konektivitas yang merata, bukan hanya di wilayah perkotaan, tetapi juga di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal,” ucap Zulhelfi. (*)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...